Rabu, 27 Februari 2013

BIOGRAFI ARCHIMEDES


BIOGRAFI ARCHIMEDES


oleh Sri Ebenezer Br Panggabean


            Archimedes merupakan salah satu ilmuan terkenal yang sangat ahli dalam berbagai bidang ilmu seperti astronomi, matematika, fisika, dan mekanik. Keahlian Archimedes menurun dari ayahnya yang bernama Pheidias, yang merupakan ahli bintang (astronomi).
            Syracuse merupakan tanah kelahiran Archimedes. Ia lahir pada 287 Sebelum Masehi. Seluruh hidupnya ia curahkan untuk meneliti dan melakukan eksperimen. Masa hidupnya itu di habiskan di Sisilia, Syracuse.





         
                  Archimedes menimba ilmu di Alexandria, Mesir. Setelah selesai belajar disana, ia kembali ke Syracuse untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu ­– matematika, fisika, mekanik, astronomi – dan menjadi ahli dalam semua bidang ilmu itu.
            Di dalam hidupnya, ia pernah mengalami kendala. Ketika Raja Hieron meminta Archimedes untuk membuktikan keaslian mahkotanya yang dicurigai tidak dibuat dengan emas murni, Archimedes mengalami kesulitan dalam mengujinya. Hingga akhirnya ia menemukan caranya ketika ia sedang berada di bak mandi.
            Sudah diakui, Archimedes memiliki intelegensi yang luar biasa. Dalam matematika murni, ia mendahului banyak penemuan dalam ilmu pengetahuan modern, seperti kalkulus integral dan ia juga dapat membuktikan bahwa volumE sebuah silinder yang membatasi bidang tersebut.
            Didalam hidupnya, sudah banyak penemuan-penemuan yang ia temukan. Hukum Archimedes, integral, sekrup, ketapel, benda-benda terapung, penghitung pasir, pengukuran lingkaran, spiral, volume bidang dan silinder, dan pengungkit merupakan sebagian dari penemuan-penemuannya yang terkuak dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari manusia masa kini.
            Melalui penemuannya, ia mengabdi untuk negara. Ia wafat dalam penyerangan orang-orang Romawi. Seorang sarjan Yunani,Papadopoulos Keramus, meneliti naskah-naskah Archimedes yang terdapat di perpustakaan biara di Makam Suci Yerusalem guna mengetahui penemuan Archimedes yang belum terkuak. Namun usaha tersebut sia-sia karena naskah itu dikirimkan ke Constantinopel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar