Kamis, 28 Maret 2013

KETERANGAN ALKITAB

PERJANJIAN LAMA

1. Kitab Kejadian

Penulis          : Musa
Tema             : Permulaan
Tanggal Penulisan: + 1445 - 1405 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr.  'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.


Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Permulaan Sejarah Manusia
    (Kej 1:1-11:26)
    A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
       (Kej 1:1-2:25)
       1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
          (Kej 1:1-2:4)
       2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
          (Kej 2:5-25)
    B. Asal Mula Dosa
       (Kej 3:1-24)
       1. Pencobaan dan Kejatuhan
          (Kej 3:1-6)
       2. Dampak-Dampak Kejatuhan
          (Kej 3:7-24)
    C. Asal Mula Peradaban
       (Kej 4:1-5:32)
       1. Kain: Kebudayaan Kafir
          (Kej 4:1-24)
       2. Set: Kaum Sisa yang Benar
          (Kej 4:25-26)
       3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
          (Kej 5:1-32)
    D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
       (Kej 6:1-8:19)
       1. Kebejatan Universal
          (Kej 6:1-8,11-12)
       2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
          (Kej 6:9-22)
       3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
          (Kej 7:1-8:19)
    E. Permulaan Baru bagi Manusia
       (Kej 8:20-11:26)
       1. Keturunan Nuh
          (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
       2. Menara Babel
          (Kej 11:1-9)
       3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
          (Kej 11:10-26)
II. Permulaan Bangsa Ibrani
    (Kej 11:27-50:26)
    A. Abraham
       (Kej 11:27-25:18)
       1. Latar Belakang Keluarga Abram
          (Kej 11:27-32)
       2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
          (Kej 12:1-14:24)
       3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
          (Kej 15:1-21)
       4. Hagar dan Ismael
          (Kej 16:1-16)
       5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
          (Kej 17:1-27)
       6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
          (Kej 18:1-19:38)
       7. Abraham dan Abimelekh
          (Kej 20:1-18)
       8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
          (Kej 21:1-24:67)
       9. Keturunan Abraham
          (Kej 25:1-18)
    B. Ishak
       (Kej 25:19-28:9)
       1. Kelahiran Esau dan Yakub
          (Kej 25:19-26)
       2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
          (Kej 25:27-34)
       3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
          (Kej 26:1-17)
       4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
          (Kej 26:18-33)
       5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
          (Kej 26:34-28:9)
    C. Yakub
       (Kej 28:10-37:2)
       1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
          (Kej 28:10-22)
       2. Yakub dengan Laban di Haran
          (Kej 29:1-31:55)
       3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
          (Kej 32:1-33:17)
       4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
          (Kej 33:18-35:20)
       5. Keturunan Yakub dan Esau
          (Kej 35:21-37:2)
    D. Yusuf
       (Kej 37:2-50:26)
       1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
          (Kej 37:2-36)
       2. Yehuda dan Tamar
          (Kej 38:1-30)
       3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
          (Kej 39:1-41:57)
       4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
          (Kej 42:1-45:28)
       5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
          (Kej 46:1-47:26)
       6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
          (Kej 47:27-50:14)
       7. Ringkasan Yusuf
          (Kej 50:15-26)



Tujuan
~~~~~~
Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

Survai
~~~~~~
Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.
(1) Pasal 1-11 (Kej 1:1-11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.

    (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1-2:25).

    (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).

    (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah:  peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1-5:32).

    (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1-10:32).

    (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).

(2) Pasal 12-50 (Kej 12:1-50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.


Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

(1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.

(2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.

(3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1-2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.

(4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.

(5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.

(6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.

(7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

2. Kitab Keluaran



Penulis                      : Musa
Tema                         : Penebusan
Tanggal Penulisan   : Sekitar 1445-1405 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

(1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.

    (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM.  Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).

    (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.

(2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.

    (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).

    (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN"   08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).


Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Penindasan Orang Ibrani di Mesir
    (Kel 1:1-11:10)
    A. Beban Orang yang Tertindas
       (Kel 1:1-22)
    B. Persiapan Sang Pembebas
       (Kel 2:1-4:31)
       1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
          (Kel 2:1-15a)
       2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
          (Kel 2:15-25)
       3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
          (Kel 3:1-4:31)
    C. Pergumulan dengan Sang Penindas
       (Kel 5:1-11:10)
       1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
          (Kel 5:1-3)
       2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
          (Kel 5:4-21)
       3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
          (Kel 5:22-7:13)
       4. Usaha: Sepuluh Tulah
          (Kel 7:14-11:10)
II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
    (Kel 12:1-15:21)
    A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
       (Kel 12:1-13:16)
    B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
       (Kel 13:17-14:31)
    C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
       (Kel 15:1-21)
III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
    (Kel 15:22-18:27)
    A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
       (Kel 15:22-17:16)
       1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
          (Kel 15:22-27)
       2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
          (Kel 16:1-36)
       3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
          (Kel 17:1-7)
       4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
          (Kel 17:8-16)
    B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
       (Kel 18:1-27)
IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
    (Kel 19:1-24:18)
    A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
       (Kel 19:1-25)
    B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
       (Kel 20:1-17)
    C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
       (Kel 20:18-23:19)
    D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
       (Kel 23:20-33)
    E. Pengesahan Perjanjian
       (Kel 24:1-18)
V.  Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
    (Kel 25:1-40:38)
    A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
       (Kel 25:1-27:21)
    B. Pengarahan Mengenai Imam
       (Kel 28:1-31:18)
    C. Dosa Penyembahan Berhala
       (Kel 32:1-34:35)
    D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
       (Kel 35:1-40:38)


Tujuan
~~~~~~
Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

Survai
~~~~~~
Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

(1) Pasal 1-14 (Kel 1:1-14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:

    (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);

    (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1-4:31);

    (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1-12:51);

    (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan

    (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1-14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.

(2) Pasal 16-18 (Kel 16:1-18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.

(3) Pasal 19-40 (Kel 19:1-40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi

    (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),

    (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan

    (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1-31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).


Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai Keluaran.

(1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.

(2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.

(3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.

(4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang

    (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);

    (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;

    (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;

    (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan

    (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.

(5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

(1) Musa,

(2) Paskah,

(3) penyeberangan Laut Merah,

(4) manna,

(5) batu karang dan air,

(6) Kemah Suci, dan

(7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

3. Kitab Imamat

Penulis          : Musa
Tema             : Kekudusan
Tanggal Penulisan: 1445 -- 1405 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Imamat berhubungan erat dengan kitab Keluaran. Keluaran mencatat bagaimana Israel dibebaskan dari Mesir, menerima hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola Allah; Keluaran diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk tinggal di dalam Kemah Suci yang baru saja didirikan itu (Kel 40:34).  Imamat berisi pengarahan yang diberikan Allah kepada Musa selama dua bulan di antara selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari Gunung Sinai (Bil 10:11). Judul "Imamat" diambil bukan dari Alkitab bahasa Ibrani, tetapi dari terjemahan Yunani dan Latin. Judul ini mungkin membuat orang berpikir bahwa kitab Imamat hanya membahas imam-imam Lewi; akan tetapi, tidak demikian halnya karena sebagian besar kitab ini berkenaan dengan seluruh bangsa Israel.

Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh kali disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan Allah yang langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian disimpan oleh Musa dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah bagian dalam kitab Imamat dan menghubungkannya dengan Musa (Mr 1:44). Rasul Paulus mengacu kepada suatu bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa menulis ... " (Rom 10:5). Para pengeritik yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh seorang imam penyusun yang hidup jauh di kemudian hari melakukannya dengan menolak integritas kesaksian Alkitab (Lihat "PENDAHULUAN KELUARAN" 08009).

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Cara Menghampiri Allah: Pendamaian
    (Im 1:1-16:34)
    A. Melalui Korban-Korban
       (Im 1:1-7:38)
       1. Korban Bakaran
          (Im 1:1-17)
       2. Korban Sajian
          (Im 2:1-16)
       3. Korban Keselamatan
          (Im 3:1-17)
       4. Korban Penghapus Dosa yang Tidak Disengaja
          (Im 4:1-5:13)
       5. Korban Penebus Salah
          (Im 5:14-6:7)
       6. Korban Bakaran yang Tetap Menyala dan Persembahan Para Imam
          (Im 6:8-23)
       7. Hukum Tentang Korban Dalam Korban Penghapus Dosa, Korban Penebus
          Salah, dan Korban Keselamatan
          (Im 6:24-7:27)
       8. Korban Unjukan dan Ringkasan Tentang Aneka Korban
          (Im 7:28-38)
    B. Melalui Syafaat Para Imam
       (Im 8:1-10:20)
    C. Melalui Hukum-Hukum Pentahiran
       (Im 11:1-15:33)
    D. Melalui Hari Raya Pendamaian Tahunan
       (Im 16:1-34)
II. Cara Hidup di Hadapan Allah: Kekudusan
    (Im 17:1-27:34)
    A. Melalui Penyataan Tentang Darah
       (Im 17:1-16)
    B. Melalui Standar-Standar Moral
       (Im 18:1-22:33)
    C. Melalui Ibadah Penyembahan yang Tetap
       (Im 23:1-24:23)
    D. Melalui Hukum-hukum Pemulihan, Ketaatan, dan Penyerahan Diri
       (Im 25:1-27:34)
Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Cara Menghampiri Allah: Pendamaian
    (Im 1:1-16:34)
    A. Melalui Korban-Korban
       (Im 1:1-7:38)
       1. Korban Bakaran
          (Im 1:1-17)
       2. Korban Sajian
          (Im 2:1-16)
       3. Korban Keselamatan
          (Im 3:1-17)
       4. Korban Penghapus Dosa yang Tidak Disengaja
          (Im 4:1-5:13)
       5. Korban Penebus Salah
          (Im 5:14-6:7)
       6. Korban Bakaran yang Tetap Menyala dan Persembahan Para Imam
          (Im 6:8-23)
       7. Hukum Tentang Korban Dalam Korban Penghapus Dosa, Korban Penebus
          Salah, dan Korban Keselamatan
          (Im 6:24-7:27)
       8. Korban Unjukan dan Ringkasan Tentang Aneka Korban
          (Im 7:28-38)
    B. Melalui Syafaat Para Imam
       (Im 8:1-10:20)
    C. Melalui Hukum-Hukum Pentahiran
       (Im 11:1-15:33)
    D. Melalui Hari Raya Pendamaian Tahunan
       (Im 16:1-34)
II. Cara Hidup di Hadapan Allah: Kekudusan
    (Im 17:1-27:34)
    A. Melalui Penyataan Tentang Darah
       (Im 17:1-16)
    B. Melalui Standar-Standar Moral
       (Im 18:1-22:33)
    C. Melalui Ibadah Penyembahan yang Tetap
       (Im 23:1-24:23)
    D. Melalui Hukum-hukum Pemulihan, Ketaatan, dan Penyerahan Diri
       (Im 25:1-27:34)

Tujuan
~~~~~~
Imamat ditulis untuk mengajar bangsa Israel dan para imam perantara mereka mengenai cara menghampiri Allah melalui darah pendamaian dan untuk menjelaskan standar kehidupan kudus yang ditetapkan Allah bagi umat pilihan-Nya.

Survai
~~~~~~
Imamat terutama meliputi dua tema penting: pendamaian dan kekudusan.

(1) Pasal 1-16 (Im 1:1-16:34) berisi ketetapan Allah untuk penebusan dari dosa dan dari pengasingan antara Allah dengan manusia yang diakibatkan oleh dosa.  Berbagai variasi dari kata kerja "mendamaikan" (Ibr. _kaphar_) dipakai sekitar 48 kali dalam Imamat; kata bendanya, "pendamaian," dipakai 3 kali. Arti dasarnya ialah "menutupi atau membuat penutup." Korban-korban darah PL (pasal 1-7; Im 1:1-7:38) merupakan darah penutup dosa yang bersifat sementara (bd. Ibr 10:4) sampai tiba saatnya Yesus Kristus mati sebagai korban sempurna untuk menghapus dosa dunia (bd. Yoh 1:29; Rom 3:25; Ibr 10:11-12). Imam-imam Lewi (pasal8-10;  Im 8:1-10:20) melambangkan pelayanan Kristus sebagai perantara, sedangkan Hari Pendamaian tahunan (pasal 16; Im 16:1-34) melambangkan penyaliban.

(2) Pasal 17-27 (Im 17:1-27:34) menyajikan serangkaian standar praktis yang dengannya Allah memanggil umat-Nya kepada kemurnian dan hidup kudus.  Perintah Allah yang diulang-ulang ialah, "Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu, kudus" (mis. Im 19:2; Im 20:7,26). Kata-kata Ibrani untuk "kudus" dipakai lebih dari 100 kali, dan ketika diterapkan kepada manusia menunjukkan hidup yang murni dan taat. Kekudusan terungkap dalam pelaksanaan upacara (pasal 17; Im 17:1-16) dan ibadah (pasal 23-25; Im 23:1-25:55), tetapi khususnya di dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari (pasal 18-22; Im 18:1-22:33).  Imamat diakhiri dengan suatu nasihat dari Musa (pasal 26; Im 26:1-46) dan pengarahan mengenai beberapa nazar khusus (pasal 27; Im 27:1-34).


Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai Keluaran.

(1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.

(2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.

(3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.

(4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang

    (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);

    (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;

    (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;

    (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan

    (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.

(5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

(1) Musa,

(2) Paskah,

(3) penyeberangan Laut Merah,

(4) manna,

(5) batu karang dan air,

(6) Kemah Suci, dan

(7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.




4. Kitab Bilangan

Penulis          : Musa
Tema             : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

(1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,

(2) tradisi Yahudi,

(3) oleh Yesus dan para penulis PB,

(4) para penulis Kristen kuno,

(5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan

(6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Allah Mempersiapkan "Angkatan Keluaran" untuk Memperoleh Tanah Perjanjian
    (Bil 1:1-10:10)
    A. Persiapan untuk Menuju Kanaan
       (Bil 1:1-4:49)
       1. Menghitung Kekuatan Tempur Israel
          (Bil 1:1-54)
       2. Mengatur Perkemahan
          (Bil 2:1-34)
       3. Mengatur Suku Lewi
          (Bil 3:1-4:49)
    B. Menguduskan Umat Israel
       (Bil 5:1-10:10)
II. "Angkatan Keluaran" Kehilangan Warisan Mereka Karena Dosa
    dan Ketidakpercayaan
    (Bil 10:11-25:18)
    A. Bersungut-Sungut Dalam Perjalanan ke Kadesy
       (Bil 10:11-12:16)
    B. Pemberontakan dan Ketidakpercayaan di Kadesy
       (Bil 13:1-14:45)
    C. Dosa dan Pemberontakan di Padang Gurun
       (Bil 15:1-19:22)
    D. Ketidaktaatan Dalam Perjalanan ke Moab
       (Bil 20:1-25:18)
III.Allah Mempersiapkan Angkatan Baru untuk Menduduki Tanah Itu
    (Bil 26:1-36:13)
    A. Menghitung Angkatan Baru
       (Bil 26:1-65)
    B. Mengarahkan Umat Itu
       (Bil 27:1-30:16)
    C. Mengalahkan Bangsa Midian
       (Bil 31:1-54)
    D. Menetap di Transyordan
       (Bil 32:1-42)
    E. Mengisahkan Kembali Perjalanan dari Mesir sampai Moab
       (Bil 33:1-49)
    F. Janji Kemenangan Atas Kanaan
       (Bil 33:50-56)
    G. Persiapan Memasuki dan Membagi Tanah Itu
       (Bil 34:1-36:13)

Tujuan
~~~~~~
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

Survai
~~~~~~
Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18).  Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1-36:13).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Enam ciri utama menandai Bilangan.

(1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.

(2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.

(3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.

(4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.

(5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1-4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.

(6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1-14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16-4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1-24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14).  Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

5. Kitab Ulangan 

Penulis          : Musa
Tema             : Pembaharuan Perjanjian
Tanggal Penulisan: Sekitar 1405 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama, penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai.  Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.

Ulangan ditulis oleh Musa (Ul 31:9,24-26; bd. Bil 4:44-46; Bil 29:1) dan diwariskan kepada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM. Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh

(1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,

(2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2; Neh 1:8-9; Dan 9:11),

(3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),

(4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,

(5) cendekiawan konservatif masa kini, dan

(6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
Pendahuluan
(Ul 1:1-5)
I.  Wejangan Musa I:
    Menceritakan Kembali Sejarah Israel yang Baru Mereka Alami
    (Ul 1:6-4:43)
    A. Meninggalkan Gunung Sinai
       (Ul 1:6-18)
    B. Ketidakpercayaan di Kadesy-Barnea
       (Ul 1:19-46)
    C. Pengembaraan di Padang Gurun
       (Ul 2:1-15)
    D. Menuju Dataran Moab
       (Ul 2:16-3:29)
    E. Nasihat Musa untuk Taat
       (Ul 4:1-43)
II. Wejangan Musa II: Kewajiban-Kewajiban Utama Perjanjian
    (Ul 4:44-26:19)
    A. Kesepuluh Hukum
       (Ul 4:44-5:33)
    B. Shema dan Perintah-Perintah yang Penting
       (Ul 6:1-25)
    C. Berbagai Perintah, Janji, dan Peringatan Praktis
       (Ul 7:1-11:32)
    D. Berbagai Perintah Mengenai Penyembahan
       (Ul 12:1-32)
    E. Berbagai Perintah Mengenai Nabi-Nabi Palsu
       (Ul 13:1-18)
    F. Berbagai Perintah Mengenai Makanan, Persepuluhan,
       dan Tahun Sabat
       (Ul 14:1-15:23)
    G. Berbagai Perintah Mengenai Hari Raya Tahunan
       (Ul 16:1-17)
    H. Berbagai Perintah Mengenai Pemimpin-Pemimpin
       (Ul 16:18-18:22)
    I. Berbagai Hukum Perdata dan Sosial
       (Ul 19:1-26:19)
III.Wejangan Musa III: Memperbaharui dan Mengesahkan Perjanjian
    (Ul 27:1-30:20)
    A. Musa Memperingatkan Israel dengan Serius
       (Ul 27:1-26)
    B. Berkat-Berkat yang Dijanjikan untuk Ketaatan dan Kutukan-Kutukan
       yang Dikenakan untuk Ketidaktaatan
       (Ul 28:1-68)
    C. Menguraikan Kembali Perjanjian dan Berbagai Nasihat
       yang Berhubungan
       (Ul 29:1-30:20)
IV. Berbagai Kegiatan Musa yang Terakhir dan Kematiannya
    (Ul 31:1-34:12)
    A. Musa Memperingatkan Israel dan Menahbiskan Yosua
       (Ul 31:1-29)
    B. Nyanyian Musa
       (Ul 31:30-32:47)
    C. Perintah Allah Bagi Musa
       (Ul 32:48-52)
    D. Musa Memberikati ke-12 Suku
       (Ul 33:1-29)
    E. Kematian dan Penguburan Musa, Ringkasan Terakhir
       (Ul 34:1-12)

Tujuan
~~~~~~
Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang

(1) perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,

(2) kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan

(3) perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.

Survai
~~~~~~
Sebagai dokumen pembaharuan perjanjian, Ulangan disusun sesuai dengan perjanjian antar dua kerajaan ketika itu:

(1) pengantar (Ul 1:1-5);

(2) pendahuluan bertalian dengan sejarah (Ul 1:6-4:43);

(3) syarat-syarat utama (Ul 4:44-26:19);

(4) berbagai kutukan dan berkat (Ul 27:1-30:20); dan

(5) berbagai ketetapan mengenai kesinambungan perjanjian itu (Ul 31:1-33:39).

Dengan segala kesungguhan yang dimilikinya, Musa mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel terutama melalui tiga amanat yang bersemangat.

(1) Amanat Musa yang pertama membahas kembali sejarah dan kegagalan Israel sejak Gunung Sinai serta menantang angkatan yang baru itu untuk takut akan Allah dan taat kepada-Nya (Ul 1:6-4:43).

(2) Amanat Musa yang kedua mengulas dan menerapkan banyak hukum perjanjian berhubungan dengan soal-soal seperti melaksanakan Sabat, penyembahan, kaum miskin, hari raya tahunan, warisan, hak milik atas harta benda, kebejatan seks, perlakuan hamba-hamba, dan pelaksanaan kehakiman (Ul 4:44-26:19).

(3) Amanat Musa yang ketiga bernubuat tentang berkat dan kutukan yang akan menimpa Israel sesuai dengan ketaatan atau ketidaktaatan mereka (Ul 27:1-30:20). Pasal-pasal yang sisa termasuk pengangkatan Yosua oleh Musa sebagai penggantinya serta kesaksian mengenai wafatnya Musa (Ul 31:1-34:12).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Empat ciri khas menandai Ulangan.

(1) Ulangan menyediakan bagi angkatan Israel yang baru (yang sebentar lagi akan masuk Kanaan) landasan dan motivasi yang diperlukan untuk mewarisi tanah yang dijanjikan dengan memusatkan perhatian kepada tabiat Allah dan perjanjian-Nya dengan Israel.

(2) Ulangan merupakan "Kitab Hukum Kedua" karena di dalamnya Musa, pemimpin Israel yang berusia 120 tahun, menyatakan kembali dan merangkum (dalam bentuk khotbah) sabda Tuhan yang terdapat di dalam keempat kitab sebelumnya.

(3) Ulangan merupakan "Kitab Kenangan." Nasihat yang khas dari Ulangan ialah, "Ingatlah ... dan jangan melupakan." Daripada mengemukakan usaha untuk mencari "kebenaran baru," Ulangan menasihati Israel untuk mempertahankan dan menaati kebenaran yang sudah dinyatakan Allah sebelumnya dalam Firman-Nya yang mutlak dan tidak berubah.

(4) Dasar pikiran yang penting dalam kitab ini adalah rumusan "iman-tambah-ketaatan." Israel dipanggil untuk mempercayai Allah dengan segenap jiwa raga dan menaati perintah-perintah-Nya dengan tekun. Iman-tambah-ketaatan akan memungkinkan mereka mewarisi janji-janji berkat Allah yang penuh; ketiadaan iman dan ketaatan, pada pihak lain, akan mengakibatkan kegagalan dan hukuman.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Ia menanggapinya dengan mengutip ayat-ayat dari Ulangan (Mat 4:4,7,10 mengutip Ul 8:3; Ul 6:16; Ul 6:13). Ketika Yesus ditanya tentang hukum mana yang paling besar, Ia menjawab dari Ulangan (Mat 22:37; bd. Ul 6:5). Kitab-kitab PB mengutip atau mengacu kepada Ulangan hampir sebanyak 100 kali. Sebuah nubuat Mesianis yang jelas (Ul 18:15-19) disebutkan dua kali dalam Kisah Para Rasul (Ul 3:22-23; Ul 7:37). Sifat rohani Ulangan merupakan landasan dari penyataan PB.

6. Kitab Yosua


Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Empat ciri khas menandai Ulangan.

(1) Ulangan menyediakan bagi angkatan Israel yang baru (yang sebentar lagi akan masuk Kanaan) landasan dan motivasi yang diperlukan untuk mewarisi tanah yang dijanjikan dengan memusatkan perhatian kepada tabiat Allah dan perjanjian-Nya dengan Israel.

(2) Ulangan merupakan "Kitab Hukum Kedua" karena di dalamnya Musa, pemimpin Israel yang berusia 120 tahun, menyatakan kembali dan merangkum (dalam bentuk khotbah) sabda Tuhan yang terdapat di dalam keempat kitab sebelumnya.

(3) Ulangan merupakan "Kitab Kenangan." Nasihat yang khas dari Ulangan ialah, "Ingatlah ... dan jangan melupakan." Daripada mengemukakan usaha untuk mencari "kebenaran baru," Ulangan menasihati Israel untuk mempertahankan dan menaati kebenaran yang sudah dinyatakan Allah sebelumnya dalam Firman-Nya yang mutlak dan tidak berubah.

(4) Dasar pikiran yang penting dalam kitab ini adalah rumusan "iman-tambah-ketaatan." Israel dipanggil untuk mempercayai Allah dengan segenap jiwa raga dan menaati perintah-perintah-Nya dengan tekun. Iman-tambah-ketaatan akan memungkinkan mereka mewarisi janji-janji berkat Allah yang penuh; ketiadaan iman dan ketaatan, pada pihak lain, akan mengakibatkan kegagalan dan hukuman.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Ia menanggapinya dengan mengutip ayat-ayat dari Ulangan (Mat 4:4,7,10 mengutip Ul 8:3; Ul 6:16; Ul 6:13). Ketika Yesus ditanya tentang hukum mana yang paling besar, Ia menjawab dari Ulangan (Mat 22:37; bd. Ul 6:5). Kitab-kitab PB mengutip atau mengacu kepada Ulangan hampir sebanyak 100 kali. Sebuah nubuat Mesianis yang jelas (Ul 18:15-19) disebutkan dua kali dalam Kisah Para Rasul (Ul 3:22-23; Ul 7:37). Sifat rohani Ulangan merupakan landasan dari penyataan PB.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Persiapan untuk Masuk dan Menduduki Kanaan
    (Yos 1:1-5:15)
    A. Yosua Ditugaskan Allah
       (Yos 1:1-9)
    B. Persiapan untuk Menyeberangi Yordan
       (Yos 1:10-3:13)
    C. Menyeberangi Sungai Yordan
       (Yos 3:14-4:25)
    D. Sunat, Paskah, dan Perjumpaan di Gilgal
       (Yos 5:1-15)
II. Menaklukkan Tanah yang Dijanjikan
    (Yos 6:1-13:7)
    A. Menaklukkan Kanaan Tengah
       (Yos 6:1-8:35)
       1. Kemenangan di Yerikho
          (Yos 6:1-27)
       2. Kekalahan di Ai karena Dosa Akhan
          (Yos 7:1-26)
       3. Kemenangan di Ai
          (Yos 8:1-29)
       4. Penyembahan dan Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
          (Yos 8:30-35)
    B. Menaklukkan Kanaan Selatan
       (Yos 9:1-10:43)
       1. Perjanjian dengan Suku Gibeon
          (Yos 9:1-27)
       2. Pemusnahan Persekutuan Suku Amor
          (Yos 10:1-43)
    C. Menaklukkan Kanaan Utara
       (Yos 11:1-15)
    D. Rangkuman Daerah-Daerah yang Ditaklukkan
       (Yos 11:16-12:24)
    E. Rangkuman Daerah-Daerah yang Belum Ditaklukkan
       (Yos 13:1-7)
III.Membagi Tanah Sebagai Milik Pusaka
    (Yos 13:8-22:34)
    A. Suku-Suku di Bagian Timur Sungai Yordan
       (Yos 13:8-33)
    B. Suku-Suku di Bagian Barat Sungai Yordan
       (Yos 14:1-19:51)
    C. Jatah-Jatah Khusus
       (Yos 20:1-21:45)
       1. Enam Kota Perlindungan
          (Yos 20:1-9)
       2. Kota-Kota Suku Lewi
          (Yos 21:1-45)
    D. Kembalinya Suku-Suku Timur
       (Yos 22:1-34)
IV. Amanat-Amanat Perpisahan Yosua
    (Yos 23:1-24:28)
    A. Kepada Para Pemimpin Israel
       (Yos 23:1-16)
    B. Kepada Seluruh Israel: Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
       (Yos 24:1-28)
Penutup
(Yos 24:29-33)
    A. Kematian dan Penguburan Yosua
       (Yos 24:29-31)
    B. Penguburan Tulang-Tulang Yusuf
       (Yos 24:32)
    C. Kematian dan Penguburan Eleazar
       (Yos 24:33)

Tujuan
~~~~~~
Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

Survai
~~~~~~
Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.  

Kitab ini terbagi atas tiga bagian.

(1) Bagian pertama (Yos 1:1-5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yos 1:1-3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14-4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yos 5:1-12).  Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yos 1:3).

(2) Bagian kedua (Yos 6:1-13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yos 6:1-8:35), selatan (pasal 9-10; Yos 9:1-10:23), dan utara (pasal 11-12; Yos 11:1-12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yos 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yos 7:1-26).

(3) Bagian ketiga (Yos 13:8-22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yos 23:1-24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yos 24:29-33).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.

(1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.

(2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.

(3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).

(4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.

(5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:

    (a) kesetiaan-Nya,

    (b) kekudusan-Nya, dan

    (c) keselamatan-Nya.

(6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.

(7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> \\"Yos 1:1"\\). [atau ref.      Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

7. Kitab Hakim-Hakim


Penulis          : Tidak Diketahui
Tema             : Kemurtadan dan Pembebasan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 1050 -- 1000 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah di antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 SM, ketika Israel masih merupakan perserikatan suku-suku. Kitab ini memperoleh namanya dari berbagai tokoh yang secara berkala dibangkitkan Allah untuk memimpin dan membebaskan orang Israel setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa tetangga. Para hakim (berjumlah 13 dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat; banyak yang pengaruhnya terbatas pada sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel. Samuel, yang pada umumnya dipandang sebagai hakim terakhir dan nabi yang pertama tidak termasuk dalam kitab ini.

Penulis kitab ini tidak jelas. Kitab ini sendiri menunjukkan kerangka waktu berikut mengenai saat penulisannya:

(1) penulisannya terjadi setelah tabut perjanjian dipindahkan dari Silo pada masa Eli dan Samuel (Hak 18:31; Hak 20:27; bd. 1Sam 4:3-11);

(2) penulis yang sering menyebut masa hakim-hakim sebagai "zaman itu tidak ada raja" (Hak 17:6; Hak 18:1; Hak 19:1; Hak 21:25) memberi kesan bahwa kerajaan Israel sudah berdiri ketika kitab ini ditulis;

(3) Yerusalem belum direbut dari suku Yebus (Hak 1:21; bd. 2Sam 5:7).  Ketiga petunjuk ini menunjukkan bahwa kitab ini diselesaikan sesaat sesudah Raja Saul naik takhta (sekitar 1050 SM), tetapi sebelum Raja Daud menaklukkan Yerusalem (sekitar 1000 SM). Talmud Yahudi mengaitkan asal-usul kitab ini dengan Samuel.

Yang pasti ialah: kitab ini mencatat dan menilai masa para hakim dari segi perjanjian (mis. Hak 2:1-5). Musa sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau mereka menyimpang dari perjanjian (Ul 28:25,33,48). Kitab Hakim-Hakim menggarisbawahi kenyataan nubuat tersebut dalam sejarah.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Ketidaktaatan dan Kemurtadan Israel Diperkenalkan
    (Hak 1:1-3:6)
    A. Israel Gagal Membersihkan Kanaan
       (Hak 1:1-2:5)
    B. Israel Mengalami Kemerosotan
       (Hak 2:6-3:6)
II. Sejarah Penindasan Israel dan Pembebasan oleh Hakim-Hakim
    (Hak 3:7-16:31)
    A. Penindasan Aram-Mesopotamia/Pembebasan oleh Otniel
       (Hak 3:7-11)
    B. Penindasan oleh Moab/Pembebasan oleh Ehud
       (Hak 3:12-30)
    C. Penindasan oleh Filistin/Pembebasan oleh Samgar
       (Hak 3:31)
    D. Penindasan oleh Kanaan/Pembebasan oleh Debora-Barak
       (Hak 4:1-5:31)
    E. Penindasan oleh Midian/Pembebasan oleh Gideon
       (Hak 6:1-8:35)
    F. Masa-masa Sulit di Bawah Abimelekh, Tola, dan Yair
       (Hak 9:1-10:5)
    G. Penindasan oleh Amon/Pembebasan oleh Yefta
       (Hak 10:6-12:7)
    H. Hakim-Hakim Kecil: Ebzan, Elon, dan Abdon
       (Hak 12:8-15)
    I. Penindasan oleh Filistin/Kehidupan Simson
       (Hak 13:1-16:31)
       1. Kelahiran dan Panggilan Simson
          (Hak 13:1-25)
       2. Pernikahan Simson dengan Orang Tidak Beriman
          (Hak 14:1-20)
       3. Perbuatan-Perbuatan Gagah Simson
          (Hak 15:1-20)
       4. Kejatuhan dan Pemulihan Simson
          (Hak 16:1-31)
III.Berbagai Ilustrasi Kekacauan Rohani, Moral, dan Sosial di Israel
    (Hak 17:1-21:25)
    A. Penyembahan Berhala
       (Hak 17:1-18:31)
       1. Contoh Penyembahan Berhala Pribadi
          (Hak 17:1-13)
       2. Contoh Penyembahan Berhala Kesukuan
          (Hak 18:1-31)
    B. Kebejatan
       (Hak 19:1-30)
       1. Contoh Kebejatan Pribadi
          (Hak 19:1-9)
       2. Contoh Kebejatan Kesukuan
          (Hak 19:10-30)
    C. Sengketa Antara Suku
       (Hak 20:1-21:25)

Tujuan
~~~~~~
Dari segi sejarah, Hakim-Hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel. Dari segi teologi, kitab ini mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu, serta menunjukkan dengan jelas dampak-dampak yang merugikan yang senantiasa terjadi apabila Israel melupakan perjanjian mereka dengan Allah dan mulai mengikuti berhala dan kebejatan.

Survai
~~~~~~
Hakim-Hakim terbagi atas tiga bagian utama.

(1) Bagian pertama (Hak 1:1-3:6) mencatat kegagalan Israel untuk menyelesaikan sepenuhnya penaklukan negeri itu dan kemerosotan mereka setelah kematian Yosua.

(2) Bagian kedua (Hak 3:7-16:31) merupakan bagian utama kitab ini. Bagian ini mencatat enam contoh dari pengalaman Israel yang terulang pada masa hakim-hakim yang mencakup siklus kemurtadan, penindasan oleh bangsa asing, perbudakan, berseru kepada Allah di tengah kesusahan, dan pembebasan oleh Allah melalui para pemimpin yang diurapi Roh-Nya. Di antara ke-13 hakim itu (semua tercakup dalam bagian kitab ini), yang paling dikenal adalah Debora dan Barak (sebagai suatu regu), Gideon, Yefta, dan Simson (bd. Ibr 11:32).

(3) Bagian ketiga (Hak 17:1-21:25) menutup dengan kisah-kisah yang hidup dari zaman hakim-hakim yang menggambarkan betapa dalamnya kerusakan moral dan sosial yang diakibatkan kemurtadan rohani Israel. Kitab ini mengingatkan kita bahwa satu-satunya pelajaran yang kita tarik dari sejarah ialah bahwa kita tidak belajar dari sejarah.

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~
Enam ciri utama menandai kitab ini.

(1) Kitab ini mencatat aneka peristiwa dari sejarah Israel yang bergolak di antara penaklukan Palestina dan permulaan zaman kerajaan.

(2) Kitab ini menggarisbawahi tiga kebenaran yang sederhana namun mendalam:

    (a) menjadi umat Allah berarti bahwa Allah harus menjadi Raja dan Tuhan umat-Nya;

    (b) dosa selalu menghancurkan umat Allah; dan

    (c) ketika umat Allah merendahkan diri mereka, berdoa, dan berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, Dia akan mendengar dari sorga dan memulihkan negeri mereka (bd. 2Taw 7:14).

(3) Kitab ini menekankan bahwa setiap kali Israel kehilangan identitas sebagai umat perjanjian di bawah pemerintahan Allah, mereka berulang-ulang terjerumus ke dalam lingkaran kekacauan rohani, moral, dan sosial dengan akibat "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" ; bd.  Hak 17:6).

(4) Kitab ini menyatakan beberapa pola yang berulang kali terjadi dalam sejarah umat Allah di bawah kedua perjanjian:

    (a) jika umat Allah tidak mempersembahkan seluruh hati mereka kepada-Nya dalam kasih yang taat dan kewaspadaan rohani yang tekun, hati mereka menjadi keras dan tidak peka terhadap Allah, mengarah kepada kemunduran dan akhirnya kemurtadan;

    (b) Allah panjang sabar dan manakala umat-Nya berseru dalam pertobatan, Ia bermurah hati untuk memulihkan mereka dengan membangkitkan orang-orang yang diurapi dan dikuasai Roh Kudus untuk membebaskan mereka dari hukuman dosa yang menindas; dan

    (c) para pemimpin yang diurapi yang dipakai Allah untuk membebaskan umat-Nya sering kali menjadi rusak sendiri karena kekurangan yang mendasar dalam kerendahan hati, watak, atau kebenaran.

(5) Keenam siklus utama dalam kitab ini yang meliputi kemurtadan, penindasan, penderitaan, dan pembebasan semua bermula dengan cara yang sama; "orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan" (mis. Hak 2:11; Hak 3:7).

(6) Kitab ini menyatakan bahwa Allah memakai bangsa-bangsa asing yang lebih jahat daripada umat-Nya sendiri untuk menghukum umat-Nya itu karena dosa-dosa mereka dan menuntun mereka kepada pertobatan dan kebangunan rohani. Hanya campur tangan Allah inilah yang melindungi bangsa Israel sehingga tidak ditelan seluruhnya oleh penyembahan berhala di sekitar mereka.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kitab Hakim-Hakim menyatakan suatu prinsip ilahi yang abadi: ketika Allah memakai orang dengan luar biasa dalam pelayanan-Nya, Roh Tuhan turun ke atasnya (Hak 3:10; bd. Hak 6:34; Hak 11:29; Hak 14:6,19; Hak 15:14). Pada permulaan pelayanan Yesus, Roh Kudus turun keatas-Nya ketika Ia dibaptis (Mat 3:16; Luk 3:21-22). Sebelum naik kepada Bapa, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menantikan karunia yang dijanjikan Bapa -- yaitu, Roh Kudus (Kis 1:4-5); alasan yang diberikan-Nya ialah bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus turun atas mereka (Kis 1:8; bd. Hak 4:33). Di bawah kedua perjanjian, cara Allah untuk mengalahkan musuh dan memajukan kerajaan-Nya ialah dengan memakai daya, kekuatan, dan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui bejana-bejana manusiawi yang berserah dan taat kepada-Nya.

8. Kitab Rut

Penulis          : Tidak Diketahui
Tema             : Kasih yang Menebus
Tanggal Penulisan: Abad ke-10 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan suatu keluarga Israel pada zaman para hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar belakang 18 ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah satu dari lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu  _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Tiap-tiap tulisan ini dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi tahunan. Karena drama inti dalam kitab ini terjadi pada waktu panen, kitab ini biasanya dibaca pada Hari Raya Panen (Pentakosta).

Karena kitab ini hanya merunut keturunan Rut sampai Raja Daud (Rut 4:21-22), mungkin sekali kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Penulis kitab ini tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, sekalipun tradisi Yahudi (mis. Talmud) menyebutkan Samuel sebagai penulisnya.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Kemalangan Naomi
    (Rut 1:1-5)
II. Naomi dan Rut
    (Rut 1:6-22)
    A. Keputusan Naomi untuk Meninggalkan Moab
       (Rut 1:6-13)
    B. Kasih Rut yang Setia
       (Rut 1:14-18)
    C. Naomi dan Rut ke Betlehem
       (Rut 1:19-22)
III.Rut Bertemu dengan Boas di Ladang Waktu Panen
    (Rut 2:1-23)
    A. Pemeliharaan Allah dalam Keputusan Rut
       (Rut 2:1-3)
    B. Persediaan Allah dalam Keputusan Rut
       (Rut 2:4-16)
    C. Rut Bercakap-cakap dengan Naomi
       (Rut 2:17-23)
IV. Rut dan Boas di Tempat Pengirikan
    (Rut 3:1-18)
    A. Pengarahan Naomi Mengenai Boas
       (Rut 3:1-5)
    B. Permohonan Rut kepada Boas untuk Menjadi Penebus-Kerabat
       (Rut 3:6-9)
    C. Tanggapan Boas kepada Rut
       (Rut 3:10-18)
V.  Boas Menikahi Rut
    (Rut 4:1-13)
    A. Perjanjian Penebus-Kerabat
       (Rut 4:1-12)
    B. Pernikahan dan Seorang Putra
       (Rut 4:13)
VI. Perwujudan Harapan Naomi
    (Rut 4:14-17)
VII.Silsilah: Peres Sampai Daud
    (Rut 4:18-22)

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Enam ciri utama menandai kitab Rut.

(1) Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang memakai nama seorang wanita (yang satunya adalah Ester).

(2) Kitab ini ditulis dengan latar belakang gelap dari ketidaksetiaan dan kemurtadan Israel sepanjang masa hakim-hakim, sambil menguraikan sukacita dan kesusahan sebuah keluarga yang saleh di Betlehem selama masa yang kacau-balau itu.

(3) Kitab ini menunjukkan bahwa rencana penebusan Allah juga mencakup orang bukan Israel yang pada masa PL, ditempatkan dalam persemakmuran Israel setelah bertobat dan beriman kepada Tuhan.

(4) Penebusan adalah tema inti sepanjang kitab ini dengan peranan penebus-kerabat Boas sebagai salah satu gambaran atau lambang PL yang paling jelas mengenai pelayanan syafaat Yesus Kristus.

(5) Ayat yang paling terkenal dalam kitab ini adalah pernyataan Rut kepada Naomi ketika masih berada di Moab, "Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi ... bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku" (Rut 1:16).

(6) Kitab ini memberikan suatu gambaran hidup yang realistis dengan pergumulan dan kesedihan, namun menjelaskan bagaimana iman dan kesetiaan dari umat yang saleh memungkinkan Allah mengubah suatu tragedi menjadi kemenangan dan kekalahan menjadi penebusan.

Penggenapan dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ada empat kebenaran PB yang dijelaskan dalam kitab ini.

(1) Kesengsaraan yang dialami manusia menjadi kesempatan bagi Allah untuk memajukan maksud-maksud penebusan-Nya yang akbar (bd. Fili 1:12).

(2) Termasuknya Rut dalam penebusan menunjukkan bahwa keikutsertaan dalam Kerajaan Allah bukanlah karena keturunan, tetapi karena menyesuaikan kehidupan dengan kehendak Allah oleh ketaatan yang tumbuh karena iman (Rom 1:5; bd. Rom 16:26).

(3) Kedudukan Rut dalam daftar keturunan Daud dan Yesus (lih. Mat 1:5) menandakan bahwa semua bangsa akan diwakili di dalam kerajaan "Putera Daud" (Wahy 5:9; Wahy 7:9).

(4) Boas sebagai penebus-kerabat adalah lambang dari Penebus agung, Yesus Kristus (Mat 20:28; lih. Rut 4:10).

9. Kitab I Samuel

Penulis          : Tidak Diketahui
Tema             : Kerajaan Teokratis
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para hakim dengan raja Israel yang pertama. 2 Samuel terutama membahas raja Daud sedangkan 1 Samuel meliput tiga peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli ke Samuel, dari Samuel ke Saul, dan dari Saul ke Daud.

Masalah kepenulisan mencakup 1 dan 2 Samuel sebagai satu karya tunggal. Karena sebagian 1 Samuel dan seluruh 2 Samuel ditulis setelah kematiannya, Samuel hanya menjadi salah satu penulis penyumbang (bd. 1Sam 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan dan nabi yang terilham yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal.  Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Samuel: Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin Israel
    (1Sam 1:1-8:22)
    A. Kelahiran Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin
       (1Sam 1:1-2:11)
       1. Kesusahan dan Permohonan Hana
          (1Sam 1:1-18)
       2. Putra Hana yang Menjadi Nabi
          (1Sam 1:19-28)
       3. Nyanyian Hana yang Bersifat Nubuat
          (1Sam 2:1-11)
    B. Keburukan Kepemimpinan yang Lama
       (1Sam 2:12-36)
    C. Peralihan dari Eli ke Samuel
       (1Sam 3:1-6:21)
       1. Panggilan Samuel Sebagai Nabi
          (1Sam 3:1-21)
       2. Hukuman atas Keluarga dan Pelayanan Eli
          (1Sam 4:1-22)
       3. Tabut Dirampas dan Dikembalikan
          (1Sam 5:1-6:21)
    D. Kebangunan Rohani di Bawah Pimpinan Samuel
       (1Sam 7:1-17)
    E. Israel Menuntut Seorang Raja
       (1Sam 8:1-22)
       1. Israel Menolak Putra-Putra Samuel Sebagai Pemimpin
          (1Sam 8:1-5)
       2. Israel Menolak Allah sebagai Raja
          (1Sam 8:6-22)
II. Saul: Raja Pertama Israel
    (1Sam 9:1-15:35)
    A. Peralihan dari Samuel ke Saul
       (1Sam 9:1-12:25)
       1. Pemilihan Saul
          (1Sam 9:1-27)
       2. Samuel Mengurapi Saul
          (1Sam 10:1-27)
       3. Kemenangan Saul atas Orang Amon
          (1Sam 11:1-11)
       4. Samuel Membaharui Jabatan Raja di Gilgal
          (1Sam 11:12-15)
       5. Amanat Perpisahan Samuel
          (1Sam 12:1-25)
    B. Pemerintahan-Saul yang Mula-Mula
       (1Sam 13:1-15:35)
       1. Peperangan dan Kebodohan Saul
          (1Sam 13:1-14:52)
       2. Ketidaktaatan dan Penolakan Saul
          (1Sam 15:1-35)
III.Daud: Penantian Orang yang Diurapi
    (1Sam 16:1-31:13)
    A. Samuel Mengurapi Daud
       (1Sam 16:1-13)
    B. Allah Mengangkat Roh-Nya dari Saul
       (1Sam 16:14-23)
    C. Daud Bertempur Melawan Goliat
       (1Sam 17:1-58)
    D. Daud di Istana Saul
       (1Sam 18:1-19:17)
       1. Daud dan Yonatan
          (1Sam 18:1-4)
       2. Daud Melayani Saul
          (1Sam 18:5-16)
       3. Daud Menikahi Mikhal
          (1Sam 18:17-28)
       4. Saul Takut akan Daud dan Berusaha Membunuhnya
          (1Sam 18:29-19:17)
    E. Daud Dalam Pengasingan
       (1Sam 19:18-31:13)
       1. Daud dengan Samuel
          (1Sam 19:18-24)
       2. Daud Dilindungi Yonatan
          (1Sam 20:1-42)
       3. Daud Dibantu Imam Ahimelekh
          (1Sam 21:1-9)
       4. Daud di Gat
          (1Sam 21:10-15)
       5. Sejumlah Orang Buangan Berpihak Kepada Daud
          (1Sam 22:1-26:25)
       6. Daud Bersembunyi di Filistia
          (1Sam 27:1-30:31)
       7. Kematian Saul
          (1Sam 31:1-13)

Tujuan
~~~~~~
1 Samuel menguraikan titik peralihan yang kritis dalam sejarah Israel dari kepemimpinan para hakim kepada pemerintahan seorang raja. Kitab ini menyatakan ketegangan di antara pengharapan bangsa itu akan seorang raja (seorang pemimpin yang lalim, "seperti pada segala bangsa-bangsa lain," 1Sam 8:5) dan pola teokratis Allah, dengan Allah sebagai Raja mereka. Kitab ini menunjukkan dengan jelas bahwa ketidaktaatan Saul dan pelanggarannya terhadap tuntutan-tuntutan teokratis jabatannya membuat Allah menolak dan menggantikannya sebagai raja.

Survai
~~~~~~
Isi 1 Samuel berfokus pada tiga pemimpin penting nasional: Samuel, Saul, dan Daud.

(1) Samuel adalah hakim terakhir dan yang pertama memegang jabatan nabi (sekalipun dia bukan nabi yang pertama, bd. Ul 34:10; Hak 4:4). Sebagai seorang yang amat saleh dan berkarunia nubuat, Samuel

    (a) dengan bijaksana memimpin Israel kepada kebangunan ibadah yang sejati (pasal 7; 1Sam 7:1-17),

    (b) meletakkan landasan yang memberikan para nabi kedudukan yang layak di Israel (1Sam 19:20; bd. Kis 3:24; Kis 13:20; Ibr 11:32), dan

    (c) dengan jelas mendirikan kerajaan itu sebagai suatu kerajaan teokratis (1Sam 15:1,12,28; 1Sam 16:1). Pentingnya Samuel sebagai pemimpin rohani umat Allah selama masa perubahan besar dalam sejarah Israel digolongkan sebagai nomor dua setelah pentingnya Musa pada masa keluaran.

(2) Saul menjadi raja pertama Israel karena bangsa itu menuntut seorang raja "seperti pada segala bangsa-bangsa lain" (1Sam 8:5,20). Saul dengan cepat menunjukkan bahwa secara rohani ia tidak cocok untuk memangku jabatan teokratis itu; karena itu dia kemudian ditolak oleh Allah (pasal 13, 15; 1Sam 13:1-22; 1Sam 15:1-35).

(3) Daud, pilihan berikutnya untuk mewakili Allah sebagai raja, diurapi oleh Samuel (pasal 16; 1Sam 16:1-23). Daud menolak untuk merebut takhta Saul dengan kekerasan atau pemberontakan melainkan menyerahkan kenaikan pangkatnya kepada Allah. Sebagian besar pasal 19-30 (1Sam 19:1-30:31) menguraikan baik pelarian Daud dari Saul yang iri secara membabi buta maupun kesabaran Daud dalam menantikan Allah untuk bertindak pada waktu yang ditentukan-Nya. Kitab ini diakhiri dengan kematian Saul yang menyedihkan (pasal 31; 1Sam 31:1-13).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Enam ciri utama menandai 1 Samuel.

(1) Kitab ini dengan jelas menyajikan standar-standar kudus Allah bagi kerajaan Israel. Para raja Israel harus menjadi pemimpin yang tunduk kepada Allah selaku Raja sesungguhnya atas bangsa itu, menaati hukum-hukum-Nya dan membiarkan dirinya dibimbing dan ditegur oleh penyataan-Nya melalui para nabi.

(2) Kitab ini mencatat dasar bagi permulaan pentingnya jabatan nabi di Israel sebagai sederajat secara rohani dengan jabatan imam. Kitab ini memuat beberapa rujukan pertama dalam PL kepada sekelompok nabi (1Sam 10:5; 1Sam 19:18-24).

(3) Pertama Samuel menekankan pentingnya doa dan kuasanya (1Sam 1:10-28; 1Sam 2:1-10; 1Sam 7:5-10; 1Sam 8:5-6; 1Sam 9:15; 1Sam 12:19-23), Firman Allah (1Sam 1:23; 1Sam 9:27; 1Sam 15:1,10,23), dan Roh nubuat (1Sam 2:27-36; 1Sam 3:20; 1Sam 10:6,10; 1Sam 19:20-24; 1Sam 28:6).

(4) Kitab ini berisi informasi biografis yang kaya dan wawasan mengenai tiga pemimpin penting Israel -- Samuel (pasal 1-7; 1Sam 1:1-7:17), Saul (pasal 8-31; 1Sam 8:1-31:13), dan Daud (pasal 16-31; 1Sam 16:1-31:13).

(5) Kitab ini penuh dengan kisah-kisah Alkitab yang terkenal, misalnya Allah berbicara kepada Samuel muda (pasal 3; 1Sam 3:1-21), Daud dan Goliat (pasal 17; 1Sam 17:1-58), Daud dan Yonatan (pasal 18-20; 1Sam 18:1-20:43), iri hati dan ketakutan Saul akan Daud (pasal 18-30; 1Sam 18:1-30:31), dan Saul serta perempuan pemanggil arwah di En-Dor (pasal 28; 1Sam 28:1-25).

(6) Kitab ini merupakan sumber dari istilah-istilah yang sering kali dipakai: "Ikabod" yang artinya "tanpa kemuliaan," karena "telah lenyap kemuliaan dari Israel" (1Sam 4:21); "Eben-Haezer" yang artinya "batu pertolongan," karena "Sampai di sini Tuhan menolong kita" (1Sam 7:12); dan "Hidup raja!" (1Sam 10:24). Kitab ini juga merupakan kitab PL pertama yang memakai istilah "Tuhan semesta alam" (mis. 1Sam 1:3).

Penggenapan dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
1 Samuel mencatat dua lambang kenabian tentang pelayanan Yesus sebagai nabi, imam, dan raja.

(1) Sebagai nabi dan imam yang menjadi wakil utama Allah kepada Israel, Samuel melambangkan pelayanan Yesus yang sebagai nabi dan imam menjadi wakil terutama Allah kepada Israel.

(2) Daud -- lahir di Betlehem, seorang gembala dan raja yang diurapi Allah dan yang mengabdi kepada maksud-maksud Allah bagi angkatannya (Kis 13:36) -- menjadi lambang utama PL dan pendahulu raja Mesias Israel. PB menyebut Yesus Kristus sebagai "Anak Daud" (mis. Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 21:9), "keturunan Daud" (Rom 1:3), dan "tunas, yaitu keturunan Daud" (Wahy 22:16).

10. Kitab II Samuel

Penulis          : Tidak dikenal
Tema             : Pemerintahan Daud
Tanggal Penulisan: Akhir abad ke-10 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
    (2Sam 1:1-10:19)
    A. Keberhasilan Politik Daud
       (2Sam 1:1-5:25)
       1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
          (2Sam 1:1-27)
       2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
          (2Sam 2:1-4:12)
       3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
          (2Sam 5:1-5)
       4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
          (2Sam 5:6-10)
       5. Daud Meluaskan Kerajaan
          (2Sam 5:11-25)
    B. Keberhasilan Rohani Daud
       (2Sam 6:1-7:29)
       1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
          (2Sam 6:1-23)
       2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
          (2Sam 7:1-3)
       3. Perjanjian Allah dengan Daud
          (2Sam 7:4-17)
       4. Tanggapan Daud
          (2Sam 7:18-29)
    C. Keberhasilan Militer Daud
       (2Sam 8:1-10:19)
       1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
          dan Edom (2Sam 8:1-12)
       2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
          (2Sam 8:13-9:13)
       3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
          (2Sam 10:1-19)
II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
    (2Sam 11:1-12:14)
    A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
       (2Sam 11:1-5)
    B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
       (2Sam 11:6-27)
    C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
       (2Sam 12:1-14)
III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
    (2Sam 12:15-20:26)
    A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
       (2Sam 12:15-15:6)
       1. Kematian Anak Perzinaannya
          (2Sam 12:15-25)
       2. Kesetiaan Yoab
          (2Sam 12:26-31)
       3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
          (2Sam 13:1-20)
       4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
          (2Sam 13:21-36)
       5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
          (2Sam 13:37-15:6)
    B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
       (2Sam 15:7-20:26)
       1. Pemberontakan Absalom
          (2Sam 15:7-12)
       2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
          (2Sam 15:13-16:14)
       3. Absalom Memerintah di Yerusalem
          (2Sam 16:15-17:29)
       4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
          (2Sam 18:1-32)
       5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
          (2Sam 18:33-19:8)
       6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
          (2Sam 19:9-43)
       7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
          (2Sam 20:1-26)
IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
    (2Sam 21:1-24:25)
    A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
       (2Sam 21:1-14)
    B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
       (2Sam 21:15-22)
    C. Mazmur Pujian Daud
       (2Sam 22:1-51)
    D. Kata-Kata Terakhir Daud
       (2Sam 23:1-7)
    E. Orang-Orang Perkasa Daud
       (2Sam 23:8-39)
    F. Sensus Daud dan Tulah Allah
       (2Sam 24:1-17)
    G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
       (2Sam 24:18-25)

Tujuan
~~~~~~
2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1-30:20).

Survai
~~~~~~
Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1-4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1-24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

(1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),

(2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan

(3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1-10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10).  Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1-17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1-20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional.  Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd.  1Sam 15:23).  Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih.  mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

(1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.

(2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.

(3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).

(4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1-21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.

(5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1-10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

11. Kitab I Raja-Raja

Penulis          : Tidak dikenal
Tema             : Raja-raja Israel dan Yehuda
Tanggal Penulisan: Sekitar 560-550 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

(1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),

(2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),

(3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29.  Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Masa Pemerintahan Salomo
    (1Raj 1:1-11:43)
    A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
       (1Raj 1:1-2:11)
    B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
       (1Raj 2:12-46)
    C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
       (1Raj 3:1-4:34)
    D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
       (1Raj 5:1-10:29)
       1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
          (1Raj 5:1-18)
       2. Pembangunan Bait Suci
          (1Raj 6:1-38)
       3. Pembangunan Istana Salomo
          (1Raj 7:1-12)
       4. Perabotan Bait Suci
          (1Raj 7:13-51)
       5. Penahbisan Bait Suci
          (1Raj 8:1-66)
       6. Pengesahan Perjanjian Daud
          (1Raj 9:1-9)
       7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
          (1Raj 9:10-10:29)
    E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
       (1Raj 11:1-43)
       1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
          (1Raj 11:1-8)
       2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
          (1Raj 11:9-13)
       3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
          (1Raj 11:14-28)
       4. Nubuat Ahia
          (1Raj 11:29-40)
       5. Kematian Salomo
          (1Raj 11:41-43)
II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
    (1Raj 12:1-22:53)
    A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
       (1Raj 12:1-24)
    B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
       (1Raj 12:25-14:20)
    C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
       (1Raj 14:21-31)
    D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
       (1Raj 15:1-8)
    E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
       (1Raj 15:9-24)
    F. Pemerintahan Nadab (Israel)
       (1Raj 15:25-31)
    G. Pemerintahan Baesa (Israel)
       (1Raj 15:32-16:7)
    H. Pemerintahan Ela (Israel)
       (1Raj 16:8-14)
    I. Pemerintahan Zimri (Israel)
       (1Raj 16:15-20)
    J. Pemerintahan Omri (Israel)
       (1Raj 16:21-28)
    K. Pemerintahan Ahab (Israel)
       (1Raj 16:29-22:40)
       1. Permulaan Pemerintahan Ahab
          (1Raj 16:29-34)
       2. Ahab dan Nabi Elia
          (1Raj 17:1-19:21)
       3. Ahab Berperang dengan Aram
          (1Raj 20:1-43)
       4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
          (1Raj 21:1-29)
       5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
          (1Raj 22:1-40)
    L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
       (1Raj 22:41-51)
    M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
       (1Raj 22:52-54)

Tujuan
~~~~~~
1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM.  Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

Survai
~~~~~~
1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

(1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1-11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1-2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.

(2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1-22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Empat ciri utama menandai kitab ini.

(1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1-19:21).

(2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).

(3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1-4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).

(4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

12. Kitab II Raja-Raja

Penulis          : Tidak dikenal
Tema             : Para Raja Israel dan Yehuda
Tanggal Penulisan: Sekitar 560-550 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Karena 1 dan 2 Raja-Raja merupakan sejarah yang berkesinambungan, maka informasi penting tentang latar belakang 2 Raja-Raja terdapat dalam Pendahuluan 1 Raja-Raja (Lihat "PENDAHULUAN 1RAJA-RAJA" 08045). 2 Raja-Raja melanjutkan penelusuran kemerosotan Israel dan Yehuda, yang dimulai sekitar tahun 852 SM. Kitab ini mencatat dua musibah nasional besar yang mengakibatkan hancurnya kedua kerajaan itu:

(1) Pembinasaan Samaria, ibu kota Israel, dan pembuangan penduduk negeri itu ke Asyur pada tahun 722 SM, dan

(2) perusakan Yerusalem dan pembuangan Yehuda ke Babel pada tahun 586 SM.

2 Raja-Raja meliputi 130 tahun terakhir dari sejarah Yehuda sepanjang 345 tahun. Ketidakstabilan yang lebih besar dari Israel (yaitu, sepuluh suku utara) terlihat dari seringnya pergantian para raja (19) dan keturunan raja (9) yang terus-menerus terjadi selama 210 tahun, dibandingkan dengan 20 raja Yehuda dan satu keturunan (yang terhenti sebentar) sepanjang 345 tahun.

Banyak nabi PL yang merangkap penulis, melayani selama masa yang tercatat dalam 2 Raja-Raja. Mereka mengingatkan, memperingatkan, dan menasihati para raja mengenai tanggung jawab mereka kepada Allah selaku wakil teokratis-Nya. Amos dan Hosea bernubuat di Israel, sedangkan Yoel, Yesaya, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, dan Yeremia bernubuat di Yehuda. Kitab-kitab para nabi ini memberikan penyataan sejarah dan teologi penting yang tidak terdapat dalam 2 Raja-Raja mengenai kemerosotan rohani dan moral kedua bangsa itu.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Kerajaan yang Pecah: Israel dan Yehuda
    (2Raj 1:1-17:41)
    A. Kelanjutan Pemerintahan Ahazia (Israel)
       (2Raj 1:1-18; bd. 1Raj 22:51-53)
    B. Masa Pemerintahan Yoram (Israel)
       (2Raj 2:1-8:15)
       1. Peralihan dari Elia ke Elisa
          (2Raj 2:1-25)
       2. Penilaian Atas Yoram
          (2Raj 3:1-3)
       3. Yoram Mengalahkan Moab
          (2Raj 3:4-27)
       4. Pelayanan Elisa yang Penuh Mukjizat
          (2Raj 4:1-8:15)
    C. Masa Pemerintahan Yoram (Yehuda)
       (2Raj 8:16-24)
    D. Masa Pemerintahan Ahazia (Yehuda)
       (2Raj 8:25-29)
    E. Masa Pemerintahan Yehu (Israel)
       (2Raj 9:1-10:36)
       1. Yehu Diurapi oleh Elisa
          (2Raj 9:1-10)
       2. Pembersihan yang Berdarah di Israel oleh Yehu
          (2Raj 9:11-10:36)
    F. Masa Pemerintahan Atalya (Yehuda)
       (2Raj 11:1-16)
    G. Masa Pemerintahan Yoas (Yehuda)
       (2Raj 11:17-12:21)
    H. Masa Pemerintahan Yoahas (Israel)
       (2Raj 13:1-9)
    I. Masa Pemerintahan Yoas (Israel)
       (2Raj 13:10-25)
    J. Masa Pemerintahan Amazia (Yehuda)
       (2Raj 14:1-22)
    K. Masa Pemerintahan Yerobeam II (Israel)
       (2Raj 14:23-29)
    L. Masa Pemerintahan Azarya (Yehuda)
       (2Raj 15:1-7)
    M. Masa Pemerintahan Zakharia (Israel)
       (2Raj 15:8-12)
    N. Masa Pemerintahan Salum (Israel)
       (2Raj 15:13-15)
    O. Masa Pemerintahan Menahem (Israel)
       (2Raj 15:16-22)
    P. Masa Pemerintahan Pekahya (Israel)
       (2Raj 15:23-26)
    Q. Masa Pemerintahan Pekah (Israel)
       (2Raj 15:27-31)
    R. Masa Pemerintahan Yotam (Yehuda)
       (2Raj 15:32-38)
    S. Masa Pemerintahan Ahas (Yehuda)
       (2Raj 16:1-20)
    T. Masa Pemerintahan Hosea (Israel)
       (2Raj 17:1-41)
       1. Penilaian dan Pemenjaraan Hosea
          (2Raj 17:1-4)
       2. Keruntuhan Israel yang Akhir
          (2Raj 17:5-23)
       3. Penahanan Israel dan Pemukiman Kembali Negeri Itu
          (2Raj 17:24-41)
II. Kerajaan Tunggal: Yehuda Sesudah Keruntuhan Israel
    (2Raj 18:1-25:21)
    A. Masa Pemerintahan Hizkia
       (2Raj 18:1-20:21)
       1. Pembangunan dan Pembaharuan
          (2Raj 18:1-8)
       2. Tinjauan Ulang Tentang Kejatuhan Israel dan Pembebasan Yehuda
          oleh Allah dari Dua Serangan Asyur
          (2Raj 18:9-19:37)
       3. Penyakit dan Penyembuhan Hizkia
          (2Raj 20:1-11)
       4. Kebodohan dan Kematian Hizkia
          (2Raj 20:12-21)
    B. Masa Pemerintahan Manasye
       (2Raj 21:1-18)
    C. Masa Pemerintahan Amon
       (2Raj 21:19-26)
    D. Masa Pemerintahan Yosia
       (2Raj 22:1-23:30)
       1. Kebangunan dan Pembaharuan
          (2Raj 22:1-23:25)
       2. Murka Allah Tertunda Tetapi Tidak Dicegah dan Kematian Yosia
          (2Raj 23:26-30)
    E. Masa Pemerintahan Yoahas
       (2Raj 23:31-33)
    F. Masa Pemerintahan Yoyakim
       (2Raj 23:34-24:7)
    G. Masa Pemerintahan Yoyakhin
       (2Raj 24:8-16)
    H. Masa Pemerintahan Zedekia
       (2Raj 24:17-25:21)
       1. Kejatuhan Yerusalem
          (2Raj 25:1-7)
       2. Perusakan Bait Allah dan Tembok Kota
          (2Raj 25:8-10,13-17)
       3. Pembuangan Terakhir Umat itu ke Babel
          (2Raj 25:11-21)
III. Penutup
     (2Raj 25:22-30)

Tujuan
~~~~~~
2 Raja-Raja mempunyai maksud yang sama dengan 1 Raja-Raja (Lihat "PENDAHULUAN 1RAJA-RAJA" 08045). Secara singkat, maksud asli ialah memberikan orang Ibrani, khususnya orang-orang buangan di Babel, suatu penafsiran dan pemahaman yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka sementara masa kerajaan yang pecah supaya mereka tidak akan mengulangi dosa-dosa nenek moyang mereka.

Survai
~~~~~~
Sejarah 2 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama:

(1) sejarah kedua kerajaan sebelum kejatuhan Israel (kesepuluh suku) pada tahun 722 SM (pasal 1-17; 2Raj 1:1-17:41) dan

(2) sejarah Yehuda setelah keruntuhan Israel hingga kejatuhannya sendiri pada tahun 586 SM (pasal 18-25; 2Raj 18:1-25:30).

Pada satu sisi, Israel diperintah oleh serangkaian raja yang tak henti-hentinya "melakukan apa yang jahat di mata Tuhan" (mis. 2Raj 3:2). 2 Raja-Raja mengisahkan bahwa di tengah-tengah kemurtadan hebat di Israel, Allah membangkitkan nabi-nabi perkasa seperti Elia dan Elisa untuk memanggil bangsa itu dan para pemimpinnya kembali kepada Allah dan perjanjian-Nya (pasal 1-9; 2Raj 1:1-9:37).
 
Yehuda, pada pihak lain, kadang-kadang mengalami pembebasan dari raja yang jahat karena diperintah oleh raja yang saleh seperti Hizkia (pasal 18-21; 2Raj 18:1-21:26) dan Yosia (pasal 22-23; 2Raj 22:1-23:35), yang berusaha untuk memalingkan hati bangsa itu kembali kepada Allah.  Sekalipun demikian, mereka tidak sanggup secara permanen mengubah arus penyembahan berhala, kebejatan, dan kekerasan yang ada. Setelah wafatnya Yosia (pasal 23; 2Raj 23:1-35), kemerosotan Yehuda makin cepat menuju kebinasaan, yang memuncak dalam perusakan Yerusalem oleh Nebukadnezar pada tahun 586 SM (pasal 25; 2Raj 25:1-34).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai 2 Raja-Raja.

(1) Kitab ini (seperti 1 Raja-Raja) menekankan pentingnya para nabi dan penyataan mereka selaku cara utama Allah untuk menyampaikan amanat-Nya kepada para raja serta rakyat Israel dan Yehuda -- mis. Elia dan Elisa (pasal 1-13; 2Raj 1:1-13:25), Yunus (2Raj 14:25), Yesaya (2Raj 19:1-7,20-34), dan Hulda (2Raj 22:14-20).

(2) Pelayanan Elisa yang penuh mukjizat disoroti sepanjang bagian pertama kitab ini (pasal 2-13; 2Raj 2:1-13:25).

(3) Hanya dua raja di seluruh Israel dan Yehuda yang sepenuhnya disetujui karena tetap setia kepada Allah dan umat-Nya: Hizkia (2Raj 18:1-20:21) dan Yosia (2Raj 22:1-23:29).

(4) Ditunjukkan bahwa para pemimpin yang tidak benar akhirnya akan menuntun bangsa menuju kehancuran serta mengilustrasikan prinsip abadi bahwa "kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa" (Ams 14:34).

(5) Kitab ini berisi banyak cerita Alkitab terkenal, seperti Elia naik ke sorga dalam angin badai (pasal 2; 2Raj 2:1-25), putra perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa (pasal 4; 2Raj 4:1-44), penyembuhan Naaman (pasal 5; 2Raj 5:1-27), mata kapak yang mengapung (pasal 6; 2Raj 6:1-33), kematian Izebel sebagai akibat kekerasan sebagaimana dinubuatkan Elia (pasal 9; 2Raj 9:1-37), kebangunan yang besar di bawah Hizkia (pasal 18; 2Raj 18:1-37) dan Yosia (pasal 23; 2Raj 23:1-35), serta penyakit Hizkia yang parah dan penyembuhannya (pasal 20; 2Raj 20:1-21).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
2 Raja-Raja menunjukkan dengan jelas bahwa dosa dan ketidaksetiaan para raja Yehuda (yaitu keturunan Daud) mengakibatkan pembinasaan Yerusalem dan kerajaan Daud. Akan tetapi, PB juga menunjukkan dengan jelas, bahwa Allah di dalam kesetiaan-Nya menggenapi janji perjanjiannya kepada Daud melalui Yesus Kristus, "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27-31; Mat 21:9), yang masa pemerintahan dan kerajaan-Nya takkan pernah berakhir (Luk 1:32-33; bd. Yes 9:7).

13. Kitab I Tawarikh

Penulis          : Ezra (?)
Tema             : Sejarah "Penebusan" Israel
Tanggal Penulisan: 450-420 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
    A. Adam Sampai Abraham
       (1Taw 1:1-27)
    B. Abraham Sampai Yakub
       (1Taw 1:28-54)
    C. Yakub Sampai Daud
       (1Taw 2:1-55)
    D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
       (1Taw 3:1-24)
    E. Silsilah Dua Belas Suku
       (1Taw 4:1-8:40)
    F. Silsilah Kaum Sisa
       (1Taw 9:1-34)
       1. Suku-Suku yang Kembali
          (1Taw 9:1-9)
       2. Imam-Imam yang Kembali
          (1Taw 9:10-13)
       3. Suku Lewi yang Kembali
          (1Taw 9:14-34)
    G. Silsilah Saul
       (1Taw 9:35-44)
II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
       (1Taw 10:1-29:30)
    A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
       (1Taw 10:1-14)
    B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
       (1Taw 11:1-12:40)
    C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
       (1Taw 13:1-16:43)
    D. Perjanjian Allah dengan Daud
       (1Taw 17:1-27)
    E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
       (1Taw 18:1-20:8)
    F. Sensus Daud yang Berdosa
       (1Taw 21:1-30)
    G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
       (1Taw 22:1-19)
    H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
       (1Taw 23:1-26:32)
    I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
       (1Taw 27:1-34)
    J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
       (1Taw 28:1-29:20)
    K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
       (1Taw 29:21-30)

Tujuan
~~~~~~
Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

(1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;

(2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan

(3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

Survai
~~~~~~
Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1-9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1-29:30).

(1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1-9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.

(2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1-29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1-12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1-20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1-26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1-16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1-29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel:  persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

(1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.

(2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1-9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.

(3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1-16:43).

(4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.

(5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1-4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28).  Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

14. Kitab II Tawarikh

Penulis          : Ezra (?)
Tema             : Ibadah, Kebangunan Rohani, dan Pembaharuan Sejati
Tanggal Penulisan: 450-420 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Karena 1 dan 2 Tawarikh mula merupakan satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Tawarikh dibahas dengan lebih terinci dalam "Pendahuluan 1 Tawarikh" (Lihat "PENDAHULUAN 1TAWARIKH" 08053).

2 Tawarikh meliput kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Raja-Raja -- yaitu, pemerintahan Salomo (971-931 SM) dan kerajaan terpecah (930-586 SM). Berbeda dengan 1 dan 2 Raja-Raja, yang merunut sejarah kedua belahan kerajaan itu, 2 Tawarikh hanya berfokus pada nasib Yehuda. Penulis memandang kerajaan Yehuda di selatan sebagai aliran utama dari "sejarah penebusan" Israel karena

(1) bait suci di Yerusalem tetap menjadi pusat penyembahan yang benar kepada Allah,

(2) raja-raja Yehuda adalah keturunan Daud, dan

(3) Yehuda adalah suku yang terkemuka di antara orang-orang Yahudi yang kembali untuk membangun Yerusalem dan bait suci kembali.

2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam pada parohan kedua abad ke-5 SM ketika bait suci, keimaman, dan perjanjian Daud kembali menjadi hal yang sangat penting.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~

I.  Salomo: Sumbangan-Sumbangan Penting Masa Pemerintahannya
    (2Taw 1:1-9:31)
    A. Penegakan Kepemimpinan Salomo
       (2Taw 1:1-17)
    B. Membangun Bait Suci
       (2Taw 2:1-5:1)
    C. Penahbisan Bait Suci
       (2Taw 5:2-7:22)
       1. Menempatkan Tabut Perjanjian
          (2Taw 5:2-14)
       2. Sambutan Penahbisan oleh Salomo
          (2Taw 6:1-11)
       3. Doa Penahbisan oleh Salomo dan Kemuliaan Allah
          (2Taw 6:12-7:3)
       4. Korban-korban dan Perayaan Penahbisan
          (2Taw 7:4-11)
       5. Janji dan Peringatan Allah
          (2Taw 7:12-22)
    D. Kemasyhuran Salomo
       (2Taw 8:1-9:28)
       1. Keberhasilan, Milik, dan Kebijakan
          (2Taw 8:1-18)
       2. Pujian Ratu Syeba
          (2Taw 9:1-12)
       3. Kekayaan Salomo
          (2Taw 9:13-28)
    E. Kematian Salomo
       (2Taw 9:29-31)

II. Raja-Raja Yehuda dari Rehabeam Sampai Pembuangan
    (2Taw 10:1-36:23)
    A. Perpecahan dan Masa Pemerintahan Rehabeam
       (2Taw 10:1-12:16)
    B. Masa Pemerintahan Abia dan Asa
       (2Taw 13:1-16:14)
    C. Masa Pemerintahan Yosafat
       (2Taw 17:1-20:37)
    D. Masa Pemerintahan Yoram, Ahazia, dan Atalya
       (2Taw 21:1-23:15)
    E. Masa Pemerintahan Yoas
       (2Taw 23:16-24:27)
    F. Masa Pemerintahan Amazia, Uzia, dan Yotam
       (2Taw 25:1-27:9)
    G. Masa Pemerintahan Ahas
       (2Taw 28:1-27)
    H. Masa Pemerintahan dan Pembaharuan Hizkia
       (2Taw 29:1-32:33)
    I. Masa Pemerintahan Manasye dan Amon
       (2Taw 33:1-25)
    J. Masa Pemerintahan dan Pembaharuan Yosia
       (2Taw 34:1-35:27)
    K. Penerus Yosia dan Pembuangan
       (2Taw 36:1-21)
    L. Titah Koresy
       (2Taw 36:22-23)

Tujuan
~~~~~~

Seperti 1 Tawarikh, 2 Tawarikh ditulis untuk kaum sisa Yahudi yang kembali dan berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk menemukan kembali warisan rohani mereka. Daripada menekankan sisi gelap dari sejarah Israel, kitab ini menekankan kebangunan rohani, pembaharuan, dan kebangkitan kembali iman bagi para buangan yang patah semangat, yang mencari masa depan dan pengharapan penebusan di tanah perjanjian.

Survai
~~~~~~
Sejarah dalam 2 Tawarikh terbagi menjadi dua bagian utama.

(1) Pasal 1-9 (2Taw 1:1-9:31) menceritakan masa pemerintahan Salomo, yang menjadi masa keemasan Israel dalam damai sejahtera, kuasa, kemakmuran, dan kehormatan. Sekalipun demikian, sesuai dengan tujuan utama seluruh Tawarikh, dua pertiga bagian dari sembilan pasal ini berfokus pada pembangunan dan penahbisan bait suci sebagai pusat penyembahan Israel yang sejati kepada Allah (pasal 2-7; 2Taw 2:1-7:23).

(2) Pasal 10-36 (2Taw 10:1-36:23) merupakan kisah yang sangat terpilih perihal para raja Yehuda setelah kematian Salomo dan perpecahan kerajaan itu.  Di tengah-tengah kemerosotan rohani dan kemurtadan Yehuda, 2 Tawarikh menonjolkan raja-raja tertentu yang patut dipuji:
- Asa (pasal 14-15; 2Taw 14:1-15:19),
- Yosafat (pasal 17, 19-20; 2Taw 17:1-19; 2Taw 19:1-20:37),
- Yoas (pasal 24; 2Taw 24:1-27),
- Hizkia (pasal 29-32; 2Taw 29:1-32:33), dan
- Yosia (pasal 34-35; 2Taw 34:1-35:26), yang masing-masing memulaikan dan memimpin masa kebangunan dan pembaharuan rohani.

Sebanyak 70% dari pasal 10-36 (2Taw 10:1-36:23) berfokus pada para raja yang bertanggung jawab atas terjadinya kebangunan dan pembaharuan rohani ini, sedangkan hanya 30% yang membahas para raja yang bertanggung jawab untuk pencemaran dan kehancuran kerajaan. Kitab ini berakhir dengan keputusan Raja Koresy dari Persia yang mengizinkan para buangan Yahudi kembali dan membangun kembali bait suci mereka di Yerusalem (2Taw 36:22-23).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Empat ciri utama menandai kitab ini.

(1) Cakupan sejarahnya pada hakikatnya sama dengan kerangka waktu dalam 1 dan 2 Raja-Raja.

(2) Fokusnya pada bait suci di Yerusalem sangat mungkin menerangkan mengapa kitab-kitab Tawarikh dimasukkan dalam bagian kitab bukan nubuat dalam PL Ibrani, dan dengan demikian terpisah dari Samuel dan Raja-Raja yang terdapat di bagian nubuat.

(3) Kitab ini menampilkan lima kebangunan rohani nasional, termasuk:

    (a) kisah kebangunan rohani yang menakjubkan dalam PL di bawah pimpinan Hizkia (pasal 29-32; 2Taw 29:1-32:33) dan

    (b) kebangunan rohani yang menakjubkan di bawah pimpinan Yosia, ketika "Kitab Hukum" ditemukan dan dibacakan di hadapan umum, yang mengakibatkan pembaharuan perjanjian dan perayaan Paskah (pasal 34-35; 2Taw 34:1-35:19).

(4) Nasihat kunci kitab ini ialah mencari Tuhan; penulis berkali-kali menekankan pentingnya mencari Tuhan dengan tekun dan dengan segenap hati (mis. 2Taw 1:6-13; 2Taw 6:14; 2Taw 7:14; 2Taw 12:14; 2Taw 15:1-2,12-15; 2Taw 16:9,12; 2Taw 17:4; 2Taw 19:3; 2Taw 20:3-4,20; 2Taw 31:21; 2Taw 32:20-22; 2Taw 34:26-28).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekalipun kerajaan Daud telah dihancurkan, keturunan Daud tetap hidup dan menemukan penggenapannya di dalam diri Yesus Kristus (lih. silsilah dalam Mat 1:1-17 dan Luk 3:23-38). Bait Suci di Yerualem juga mempunyai makna kenabian yang berkaitan dengan Yesus yang menyatakan, "Di sini ada yang melebihi Bait Allah" (Mat 12:6). Yesus juga membandingkan tubuh-Nya dengan bait suci, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yoh 2:19).  Akhirnya, di Yerusalem baru, Allah dan Anak Domba akan menggantikan Bait Suci: "Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu" (Wahy 21:22).

15. Kitab Ezra

Penulis          : Ezra
Tema             : Pemulihan Kaum Sisa
Tanggal Penulisan: 450-420 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pascapembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Untuk keterangan lebih terinci mengenai peran Ezra sebagai pengarang, Lihat "PENDAHULUAN 1TAWARIKH" 08053.

Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana kanon PL akhirnya ditetapkan. Ezra adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah. Sejarahnya yang tertulis dalam 1 dan 2 Tawarikh serta Ezra dan Nehemia menekankan tema pengharapan, kebangunan, pembaharuan, dan pemulihan umat Allah. Seluruh sejarah ini ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM.

Kitab Ezra mencatat bagaimana Allah menggenapi janji nubuat-Nya melalui Yeremia (Ezr 29:10-14) untuk memulihkan orang Yahudi setelah 70 tahun pembuangan dengan membawa mereka kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1). Keruntuhan Yehuda dan pembuangan mereka ke Babel terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (605 SM), kalangan bangsawan muda Yehuda, termasuk Daniel, dibuang ke Babel; pada tahap kedua (597 SM) ada sekitar 11.000 orang buangan lagi, termasuk Yehezkiel; dan pada tahap ketiga (586 SM) penduduk Yehuda yang tersisa, kecuali Yeremia dan rakyat yang paling miskin, diangkut. Demikian pula, pemulihan kaum sisa buangan, sebagai penggenapan nubuat Yeremia, terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (538 SM) 50.000 orang kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua (bd. Ezr 2:1-70); pada tahap kedua (457 SM) lebih dari 1.700 orang laki-laki (tambah wanita dan anak-anak, berjumlah 5.000-10.000 orang Yahudi) berangkat pulang di bawah pimpinan Ezra (bd. Ezr 8:1-14,18-21); dan pada tahap ketiga (444 SM) Nehemia memimpin kelompok lain lagi (bd. Neh 2:1-10). Perhatikan bahwa rombongan pertama pada tahun 538 kembali ke Yerusalem sekitar 70 tahun setelah pengangkutan pertama ke dalam pembuangan.
 
Sekitar dua tahun setelah kerajaan Babel dikalahkan dan diganti kerajaan Persia (539 SM), dimulailah pengembalian orang Yahudi ke tanah air mereka. Kitab Ezra mencatat tahap pertama dan kedua dari pemulihan itu, yang melibatkan tiga raja Persia (Koresy, Darius, dan Artahsasta) dan lima pemimpin rohani yang terkemuka:

(1) Zerubabel, yang memimpin rombongan pertama untuk mendirikan kembali Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci;

(2) Yesua, seorang imam besar saleh yang membantu Zerubabel;

(3) Hagai dan

(4) Zakharia, dua nabi Allah yang menasihatkan umat itu untuk menyelesaikan pembangunan Bait Suci; dan

(5) Ezra, yang memimpin rombongan kedua ke Yerusalem dan yang dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.

Jikalau Ezra adalah penulis kitab ini, sesuatu yang sangat mungkin, ia menyusun catatan sejarah ini di bawah ilham Roh Kudus dengan merujuk kepada aneka dokumen dan surat yang resmi (mis. Ezr 1:2-4; Ezr 4:11-22; Ezr 5:7-17; Ezr 6:1-12), daftar keturunan (mis. Ezr 2:1-70), dan catatan pribadi (mis Ezr 7:27-9:15). Kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali Ezr 4:8-6:18 dan Ezr 7:12-26 yang ditulis dalam bahasa Aram, bahasa resmi kaum buangan.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Rombongan Pertama Orang Buangan yang Kembali ke Yerusalem
    (Ezr 1:1-6:22)
    A. Pengumuman dan Persediaan dari Koresy
       (Ezr 1:1-11)
    B. Daftar Orang Buangan yang Kembali
       (Ezr 2:1-70)
    C. Pemugaran Bait Suci Dimulai
       (Ezr 3:1-13)
       1. Persembahan Korban Dimulai Kembali
          (Ezr 3:1-6)
       2. Pembangunan Bait Suci Dimulai
          (Ezr 3:7-13)
    D. Pembangunan Bait Suci Terhenti Karena Perlawanan
       (Ezr 4:1-24)
    E. Pembangunan Bait Suci Dimulai Lagi dan Diselesaikan
       (Ezr 5:1-6:18)
       1. Dorongan dari Para Nabi
          (Ezr 5:1-2)
       2. Protes dari Bupati Tatnai
          (Ezr 5:3-17)
       3. Darius Mengesahkan Pembangunan Bait Suci
          (Ezr 6:1-12)
       4. Bait Suci Selesai Dibangun Lalu Ditahbiskan
          (Ezr 6:13-18)
    F. Perayaan Paskah
       (Ezr 6:19-22)
II. Rombongan Kedua Orang Buangan Kembali ke Yerusalem di Bawah Pimpinan Ezra
    (Ezr 7:1-10:44)
    A. Misi Ezra Disahkan oleh Artahsasta
       (Ezr 7:1-28)
    B. Perjalanan Ezra dan Orang-Orang yang Menyertainya
       (Ezr 8:1-36)
    C. Berbagai Pembaharuan oleh Ezra di Yerusalem
       (Ezr 9:1-10:44)
       1. Pengutukan Nikah Campur Dengan Orang Kafir
          (Ezr 9:1-4)
       2. Pengakuan Dosa Ezra dan Syafaatnya bagi Umat Itu
          (Ezr 9:5-15)
       3. Pertobatan dan Pembaharuan Umum
          (Ezr 10:1-44)

Tujuan
~~~~~~
Kitab ini ditulis untuk menunjukkan pemeliharaan dan kesetiaan Allah dalam memulihkan kaum sisa Yahudi dari pembuangan mereka di Babel

(1) dengan menggerakkan hati tiga raja Persia yang berbeda-beda agar membantu umat Allah untuk kembali ke negeri mereka, menetap kembali di Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci; dan

(2) dengan menyediakan para pemimpin yang saleh dan andal untuk memimpin kaum sisa yang kembali dalam suatu kebangunan ibadah, komitmen kepada firman Allah, dan pertobatan dari ketidaksetiaan kepada Allah.

Survai
~~~~~~
Ke-10 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian:

(1) Bagian pertama (pasal 1-6; Ezr 1:1-6:22) mencatat kembalinya rombongan pertama orang buangan Yahudi ke Yerusalem dan pembangunan kembali Bait Suci;

(2) Bagian kedua (pasal 7-10; Ezr 7:1-10:443) menguraikan kembalinya rombongan kedua di bawah Ezra dan pembaharuan rohani yang mengikutinya.

(1) Bagian pertama mulai di mana 2 Tawarikh berakhir -- dengan penahanan orang Yahudi dan pengumuman Raja Koresy dari Persia (538 SM) yang mengizinkan orang Yahudi kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1-11); pasal 2; Ezr 2:1-70 mencatat nama orang-orang yang ikut rombongan pertama. Pentinglah bahwa hanya sekitar 50.000 orang Yahudi di antara sejuta atau lebih yang terbuang berada dalam rombongan pertama yang kembali (Ezr 1:5; Ezr 2:64-65). Dalam pasal 3 (Ezr 3:1-13), Zerubabel (seorang keturunan Daud) dan Yesua (sang imam besar) mengerahkan umat itu untuk memulai pembangunan kembali Bait Suci yang rusak. Musuh-musuh yang lihai dari Yehuda mempergunakan sarana-sarana politik untuk menghentikan proyek ini selama beberapa waktu (pasal 4; Ezr 4:1-24), tetapi akhirnya pekerjaan dimulaikan kembali dan Bait Suci diselesaikan pada tahun 516 SM (pasal 5-6; Ezr 5:1-6:22).

(2) Kesenjangan selama 60 tahun memisahkan pasal 6 (Ezr 6:1-22) dengan pasal 7 (Ezr 7:1-36). Selama itu Ester berkuasa sebagai ratu di Persia dengan Ahasyweros I. Ester menjadi ratu sekitar 478 SM (Lihat "PENDAHULUAN ESTER" 08069). Pasal 7-8 (Ezr 7:1-8:36) mencatat berbagai peristiwa sekitar 20 tahun kemudian ketika rombongan yang lebih kecil kembali dari Persia ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra. Sedangkan rombongan pertama berhasil membangun kembali rumah Allah, Ezra berusaha memulihkan Hukum Allah di dalam hati umat itu (bd. Neh 8:1-8). Ezra menjumpai kemerosotan rohani dan moral yang luas antara kaum pria Yehuda, yang tampak dari nikah campur dengan wanita kafir. Dengan kesedihan yang mendalam, Ezra mengakui dosa-dosa mereka kepada Allah dan mengadakan syafaat demi mereka (pasal 9; Ezr 9:1-15). Kitab ini berakhir dengan peristiwa Ezra memimpin para pria dalam pertobatan di depan umum dan pembatalan ikatan pernikahan dengan wanita kafir (pasal 10; Ezr 10:1-44).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Empat ciri utama menandai kitab ini.

(1) Ezra-Nehemia adalah satu-satunya catatan sejarah dalam Alkitab mengenai pengembalian orang Yahudia pada masa pascapembuangan di Palestina.

(2) Ciri yang menonjol dari kitab ini ialah bahwa di antara dua bagian utamanya (pasal 1-6, 7-10; Ezr 1:1-6:22; Ezr 7:1-10:44) terdapat kesenjangan sejarah sekitar 60 tahun. Seluruh kitab ini meliput sekitar 80 tahun.

(3) Ezra menunjukkan dengan jelas bagaimana Allah menjaga firman-Nya sehingga pasti digenapi (bd. Yer 1:12; Yer 29:10); Allah mengarahkan hati para raja Persia bagaikan mengatur aliran sungai supaya mengembalikan umat-Nya ke negeri mereka (Ezr 1:1; Ezr 7:11-28; bd. Ams 21:1);

(4) Tindakan Ezra terhadap para wanita kafir yang tidak percaya yang telah dinikahi laki-laki Yahudi (termasuk imam-imam) dengan melanggar perintah-perintah Allah melukiskan dengan nyata bagaimana Allah

    (a) menuntut agar umat-Nya hidup terpisah dari dunia kafir, dan

    (b) kadang-kadang memakai pembedahan radikal supaya menangani kompromi yang berbahaya dan rawan di antara umat-Nya. Tindakan Ezra dengan tegas mengingatkan umat perjanjian akan panggilan utama mereka untuk menjadi "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:6), bukan sekedar suatu kesatuan nasional campuran lainnya.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kembalinya kaum sisa Yahudi ke negeri mereka dan pembangunan kembali bait suci menyatakan bahwa Allah senantiasa ingin memulihkan umat-Nya yang menyeleweng. Jalan-jalan-Nya mencakup bukan saja hukuman karena kemurtadan, tetapi juga pemulihan dan harapan bagi kaum sisa yang percaya, yang melaluinya Allah mengarahkan aliran penebusan pada jalan akhirnya. Prinsip ini dilihat dalam PB, di mana suatu kaum sisa Yahudi yang percaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Mesias mereka, sedangkan arus utama penebusan disalurkan kembali dari orang Yahudi yang tidak percaya kepada orang bukan Yahudi di gereja mula-mula.

16. Kitab Nehemia

Penulis          : Ezra dan Nehemia (?)
Tema             : Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem
Tanggal Penulisan: Sekitar 430-420 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Sejarah PL diakhiri dengan kitab Nehemia, ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka setelah pembuangan di Babel dan Persia. Bersama dengan kitab Ezra (dengannya kitab Nehemia membentuk satu kitab dalam PL Ibrani; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061), kitab ini mencatat sejarah dari tiga rombongan yang kembali ke Yerusalem.  Ezra meliput peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan dua rombongan pertama (538 SM; 457 SM), dan Nehemia mencatat aneka peristiwa selama kembalinya rombongan ketiga (444 SM).  Sedangkan fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci, maka fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya.

Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota. Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-7).

Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini. Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Membangun Kembali Tembok Yerusalem: Dipimpin oleh Nehemia
    (Neh 1:1-7:73)
    A. Syafaat Nehemia bagi Yerusalem
       (Neh 1:1-2:8)
       1. Pokok Syafaatnya
          (Neh 1:1-4)
       2. Isi Syafaatnya Dengan Allah
          (Neh 1:5-11)
       3. Hasil Syafaatnya Dengan Raja Artahsasta
          (Neh 2:1-8)
    B. Nehemia Berangkat ke Yerusalem Sebagai Gubernur
       (Neh 2:9-20)
    C. Nehemia Memimpin Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem
       (Neh 3:1-7:4)
       1. Para Pembangun
          (Neh 3:1-32)
       2. Para Penentang
          (Neh 4:1-6:14)
          a. Ejekan
             (Neh 4:1-6)
          b. Komplotan
             (Neh 4:7-23)
          c. Pemerasan
             (Neh 5:1-19)
          d. Kompromi
             (Neh 6:1-4)
          e. Fitnahan
             (Neh 6:5-9)
          f. Pengkhianatan
             (Neh 6:10-14)
       3. Penyelesaian
          (Neh 6:15-7:4)
    D. Nehemia Mencatat Kaum yang sisa
       (Neh 7:5-8:1)
II. Membangkitkan Umat di Yerusalem: Dipimpin oleh Ezra
    (Neh 8:2-10:39)
    A. Pembacaan Firman Allah di Depan Umum
       dan Peringatan Hari Raya Pondok Daun (Neh 8:1-18)
    B. Berpuasa, Mengingat Kembali Dosa-Dosa Masa Lampau,
       dan Pengakuannya di Depan Umum (Neh 9:1-37)
    C. Mengikat Perjanjian Ketaatan
       (Neh 9:38-10:39)
III.Pembentukan Kembali Bangsa Itu: Dipimpin oleh Nehemia
    (Neh 11:1-13:31)
    A. Pembagian Kembali Kaum Sisa
       (Neh 11:1-12:26)
    B. Penahbisan Tembok-Tembok
       (Neh 12:27-47)
    C. Pembaharuan-Pembaharuan Selama Masa Kepemimpinan Kedua Nehemia
       (Neh 13:1-31)

Tujuan
~~~~~~
Kitab ini ditulis

(1) untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra, dan

(2) untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.

Survai
~~~~~~
pasal 1-7 (Neh 1:1-7:73) mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Pasal 1 (Neh 1:1-11) menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa.  Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh-sungguh kepada Allah memohon Dia turun tangan demi kota dan penduduknya. Pasal 2 (Neh 2:1-20) menguraikan bagaimana Allah menggerakkan Artahsasta untuk mengangkat Nehemia menjadi gubernur Yerusalem dan tibanya Nehemia di sana. Pasal 3-7 (Neh 3:1-7:1) mengisahkan kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu.

Bagian kedua kitab ini menguraikan

(1) pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan imam Ezra (pasal 8-10; Neh 8:1-10:39), dan

(2) beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia (pasal 11-13; Neh 11:1-13:31). Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad baru oleh kaum sisa untuk mengingat dan memelihara perjanjian mereka dengan Allah. Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem (pasal 3; Neh 3:1-32).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri utama menandai kitab Nehemia.

(1) Kitab ini mencatat peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah PL orang Yahudi sebelum tiba masa intertestamental.

(2) Kitab ini memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.

(3) Nehemia adalah contoh yang bagus di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berprinsip, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Sepanjang masa baktinya selaku gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, mengorbankan diri, dan tidak tercela dalam kedudukan atau kuasanya.

(4) Nehemia adalah salah satu contoh PL terkemuka dari seorang pemimpin yang mengandalkan doa (bd. juga Daniel). Tidak kurang dari 11 kali dikisahkan bagaimana ia memanjatkan doa atau doa syafaat kepada Allah (mis. Neh 1:4-11; Neh 2:4; Neh 4:4,9; Neh 5:19; Neh 6:9,14; Neh 13:14,22,29,31). Ia seorang yang melaksanakan tugas-tugas yang tampaknya mustahil karena ketergantungannya yang mutlak kepada Allah.

(5) Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi oleh Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB: Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui, dan keturunan Daud tetap terpelihara. Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pasca-pembuangan ini.

17. Kitab Ester

Penulis          : Tidak Diketahui
Tema             : Kepedulian Allah yang Memelihara
Tanggal Penulisan: 460-400 SM

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Setelah kerajaan Babel direbut dan diganti oleh kerajaan Persia pada tahun 539 SM, pusat pemerintahan bagi orang Yahudi buangan berpindah ke Persia. Ibu kotanya, Susan menjadi latar belakang kisah Ester, pada masa pemerintahan _Ahasyweros_ (nama Ibrani) atau _Khshayarshan_ (nama Persia) atau _Xerxes I_ (nama Yunani) -- yang memerintah pada tahun 486-465 SM. Kitab ini meliput tahun-tahun 483-473 SM dari pemerintahannya (Est 1:3; Est 3:7), dengan sebagian besar peristiwa terjadi pada tahun 473 SM. Ester menjadi ratu Persia pada tahun 478 SM (Est 2:16).

Secara kronologis, peristiwa Ester terjadi di Persia antara Ezra 6 dan 7, yaitu di antara kembalinya rombongan Yahudi pertama ke Yerusalem pada tahun 538 SM di bawah pimpinan Zerubabel (Ezr 1:1-6:22) dan rombongan kedua pada tahun 457 SM di bawah pimpinan Ezra (Ezr 7:1-10:44; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061).  Sekalipun kitab ini ditempatkan setelah Nehemia dalam PL kita, peristiwa yang tercatat di dalamnya terjadi 30 tahun sebelum Nehemia kembali ke Yerusalem (444 SM) untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Lihat "PENDAHULUAN NEHEMIA" 08065). Sedangkan kitab-kitab Ezra dan Nehemia dari masa pascapembuangan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi sisa yang kembali ke Yerusalem, kitab Ester mencatat suatu peristiwa yang sangat penting bagi orang Yahudi yang tinggal di Persia.

Pentingnya Ratu Ester bukan saja tampak dalam penyelamatan bangsanya dari kebinasaan, tetapi juga dalam menjamin keamanan dan kehormatan mereka di negeri asing (bd. Est 8:17; Est 10:3); tindakan pemeliharaan ini memungkinkan pelayanan Nehemia di istana raja beberapa dasawarsa kemudian dan pengangkatannya untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Jikalau Ester dan orang Yahudi (termasuk Nehemia) telah musnah di Persia, kaum sisa yang tertekan di Yerusalem mungkin tidak pernah membangun kembali kota mereka; akibat sejarah Yahudi pascapembuangan pasti akan sangat berbeda.

Sekalipun penulis kitab ini tidak dikenal, jelas dari kitab ini sendiri bahwa penulisnya mengetahui adat-istiadat Persia, istana Susan, serta hal-ihwal Raja Ahasyweros, yang menunjukkan bahwa penulis mungkin hidup di Persia dalam masa yang diuraikan dalam kitab ini. Apalagi, dukungannya kepada orang Yahudi serta pemahamannya mengenai kebiasaan Yahudi memberi kesan bahwa dia seorang Yahudi. Sangat mungkin penulis ini seorang yang lebih muda dari Mordekhai yang hidup sezaman dengannya, dan Mordekhailah yang merupakan sumber kebanyakan informasi dalam kitab ini. Kitab Ester memperoleh bentuknya yang sekarang setelah Mordekhai wafat (bd. Est 10:1-3). Hal ihwal sejarah dan linguistiknya tidak mendukung tanggal yang kemudian daripada 400 SM. Kitab "Tambahan-Tambahan pada Kitab Ester" yang tergolong kitab apokrifa ditulis lama sekali setelah kitab Ester yang kanonik.


Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Pemeliharaan Allah Dalam Penempatan Seorang Ratu
    (Est 1:1-2:18)
    A. Wasti Dipecat Sebagai Ratu Persia
       (Est 1:1-22)
       1. Pesta Ahasyweros
          (Est 1:1-9)
       2. Penolakan Wasti
          (Est 1:10-12)
       3. Pemecatan Ratu yang Lama
          (Est 1:13-22)
    B. Ester Dipilih Sebagai Ratu Persia
       (Est 2:1-18)
       1. Ahasyweros Mencari Ratu
          (Est 2:1-4)
       2. Persetujuan Ester
          (Est 2:5-11)
       3. Pemilihan Ratu yang Baru
          (Est 2:12-18)
II. Pemeliharaan Allah di Tengah-Tengah Komplotan Menentang Mordekhai
    dan Orang Yahudi
    (Est 2:19-4:17)
    A. Mordekhai Menyelamatkan Hidup Raja
       (Est 2:19-23)
    B. Kesombongan Haman dan Komplotan yang Curang
       (Est 3:1-15)
    C. Mordekhai Meyakinkan Ester untuk Memohon Kepada Raja
       (Est 4:1-17)
III.Pemeliharaan Allah Dalam Membebaskan Umat-Nya
    (Est 5:1-9:32)
    A. Pesta Pertama Ester: Permohonan Pertama
       (Est 5:1-8)
    B. Komplotan Haman Berkembang
       (Est 5:9-14)
    C. Pemeliharaan Dalam Hal Raja Tidak Bisa Tidur
       (Est 6:1-14)
    D. Pesta Kedua Ester: Komplotan Haman Terbongkar
       (Est 7:1-10)
    E. Keputusan Raja dan Kemenangan Orang Yahudi
       (Est 8:1-9:16)
    F. Penetapan Hari Raya Purim
       (Est 9:17-32)
IV. Pemeliharaan Allah Dalam Kenaikan Pangkat Mordekhai
    (Est 10:1-3)

Tujuan
~~~~~~
Kitab ini mempunyai maksud ganda.

(1) Itu ditulis untuk menunjukkan bagaimana orang Yahudi dilindungi dan diselamatkan dari ancaman pemusnahan oleh campur tangan Allah melalui Ratu Ester. Sekalipun nama Allah tidak disebutkan secara khusus, bukti pemeliharaan-Nya jelas sepanjang kitab ini.

(2) Kitab ini juga ditulis untuk memberikan catatan dan latar belakang sejarah dari Hari Raya Purim orang Yahudi (Est 3:6-7; Est 9:26-28), dan dengan demikian mempertahankan ingatan akan pelepasan yang luar biasa orang Yahudi di Persia (bd. hari raya Paskah dan pelepasan luar biasa Israel dari Mesir) untuk generasi-generasi yang akan datang. Kitab ini juga menguraikan kewajiban untuk merayakan Purim setiap tahun (Est 9:24,28-32).

Survai
~~~~~~
Kitab Ester menyajikan suatu penelitian watak dari lima tokoh utama yang terlibat dalam kisah ini:

(1) Ahasyweros, raja Persia;

(2) Haman, perdana menterinya;

(3) Wasti, ratu sebelum Ester;

(4) Ester, gadis Yahudi cantik yang menjadi ratu; dan

(5) Mordekhai, saudara sepupu Ester yang benar dan yang telah mengadopsi dan membesarkan dia sebagai putrinya sendiri.

Tentu saja, Ester adalah pahlawan wanita kisah ini, Haman penjahatnya, sedangkan Mordekhai menjadi pahlawan, yang sebagai sasaran utama kebencian Haman, pada akhirnya dibenarkan dan ditinggikan. Oknum penting di belakang semua peristiwa ini ialah Mordekhai karena dia mempengaruhi dan memberikan nasihat yang benar kepada Ratu Ester.

Pemeliharaan Allah tampak di seluruh kitab ini. Hal ini kelihatan pertama kali dalam pemilihan seorang perawan cantik bernama _Hadasa_ (nama Ibrani) atau _Ester_ (Persia, Yunani) untuk menjadi Ratu Persia pada saat yang kritis dalam sejarah Yahudi (pasal 1-2, 4; Est 1:1-2:23; Est 4:4). Pemeliharaan Allah tampak lagi ketika Mordekhai, saudara sepupu Ester yang membesarkan dia sebagai putrinya (Est 2:7), mendengar suatu komplotan untuk membunuh raja, menyingkapkan hal itu, menyelamatkan hidup raja dan perbuatannya dicatat dalam dokumen kerajaan (Est 2:19-34), suatu kenyataan yang karena pemeliharaan Allah dijumpai lagi oleh raja ketika ia tidak bisa tidur (Est 6:1-14).

Kebencian Haman kepada Mordekhai meluas ke semua orang Yahudi. Ia merancangkan komplotan kejam dan dengan liciknya meyakinkan Raja Ahasyweros agar mengeluarkan perintah untuk memusnahkan semua orang Yahudi pada tanggal 13 bulan Adar (Est 3:13). Mordekhai mendorong Ester untuk menjadi penengah bagi umat itu kepada raja. Setelah semua orang Yahudi berpuasa selama tiga hari, Ester mempertaruhkan nyawanya dengan menghampiri raja tanpa diundang (pasal 4; Est 4:1-17), mendapat perkenan raja (Est 5:1-4) dan menyingkapkan komplotan Haman. Setelah itu, raja menggantung Haman pada tiang gantungan yang disediakan Haman bagi Mordekhai (Est 7:1-10).  Perintah raja yang kedua memungkinkan orang Yahudi menang atas musuh-musuh mereka (Est 8:1-9:16); kemenangan ini menjadi kesempatan untuk perayaan besar dan permulaan dari Hari Raya Purim (Est 9:17-32).  Kitab ini kemudian diakhiri dengan suatu catatan mengenai kemasyhuran Mordekhai (Est 10:1-3).

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Lima ciri khas menandai kitab Ester.

(1) Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang diberikan nama wanita, yang lain adalah kitab Rut.

(2) Kitab ini diawali dan diakhiri dengan sebuah pesta, dan mencatat sejumlah sepuluh pesta atau perjamuan yang merupakan pusat peristiwa dalam kitab ini.

(3) Kitab Ester merupakan kitab terakhir dari lima gulungan dalam bagian ketiga dari Alkitab Ibrani, yaitu kelompok _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"). Setiap kitab dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi; kitab ini dibacakan pada Hari Raya Purim tanggal 14-15 bulan Adar yang merayakan pelepasan luar biasa orang Yahudi di Persia di bawah Ratu Ester.

(4) Walaupun kitab ini menyebutkan suatu puasa selama tiga hari, tidak ada petunjuk tegas mengenai Allah, penyembahan, dan doa (suatu ciri yang membuat beberapa pengritik dengan tidak bijaksana mempertanyakan nilai rohani kitab ini).

(5) Sekalipun nama Allah tidak disebutkan di mana pun dalam kitab ini, pemeliharaan-Nya tampak di dalamnya (mis. Est 2:7,17,22; Est 4:14; Est 4:16-5:2; Est 6:1,3-10; Est 9:1). Tidak ada kitab lain dalam Alkitab yang melukiskan pemeliharaan Allah demi umat Yahudi demikian hebat kendatipun kebencian kejam dari musuh mereka.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PB sama sekali tidak mengacu atau menunjuk kepada kitab ini. Akan tetapi, kebencian Haman kepada orang Yahudi serta komplotannya untuk membunuh dan memusnahkan semua orang Yahudi di kerajaan Persia (pasal 3, 7; Est 3:1-15; Est 7:4) merupakan lambang PL dari antikristus di PB, yang akan berusaha untuk membinasakan semua orang Yahudi dan orang Kristen pada akhir sejarah (Lihat "KITAB WAHYU" 08265).

18. Kitab Ayub

Penulis          : Tidak Dikenal
Tema             : Mengapa Orang Benar Menderita ?
Tanggal Penulisan: Tidak Pasti

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Kitab Ayub tergolong sebagai salah satu kitab hikmat dan syair dalam PL: "hikmat" karena membahas secara mendalam soal-soal universal yang penting dari umat manusia; "syair" karena hampir seluruh kitab ini berbentuk syair. Akan tetapi, semua syair ini berdasarkan seorang tokoh sejarah yang nyata (lih. Yeh 14:14,20) dan suatu peristiwa sejarah yang nyata (lih. Yak 5:11).  Tempat terjadinya peristiwa dalam kitab ini ialah "tanah Us" (Ayb 1:1) yang kemudian menjadi wilayah Edom, terletak di bagian tenggara Laut Mati atau di sebelah utara Arabia (bd. Rat 4:21); jadi latar belakang sejarah Ayub bersifat Arab dan bukan Ibrani.

Dua tanggal penting hendaknya dipertimbangkan berhubungan dengan kitab Ayub:

(1) tanggal kehidupan Ayub sendiri dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam kitab ini, dan

(2) tanggal penulis kitab ini yang diilhamkan.

Beberapa fakta menunjukkan bahwa Ayub sendiri hidup sekitar zaman Abraham (2000 SM) atau sebelumnya. Fakta-fakta yang paling penting ialah:

(1) Ayub masih hidup selama 140 tahun setelah peristiwa-peristiwa dalam kitab ini (Ayb 42:16), yang menyarankan jangka hidup yang hampir 200 tahun (Abraham hidup 175 tahun);

(2) kekayaannya dihitung dari jumlah ternak (Ayub 1:3; Ayb 42:12);

(3) pelayanannya sebagai imam dalam keluarganya, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub (Ayb 1:5);

(4) sistem keluarga pimpinan ayah menjadi kesatuan sosial mendasar seperti pada zaman Abraham (Ayb 1:4-5,13);

(5) serbuan orang-orang Syeba (Ayb 1:15) dan orang Kasdim (Ayb 1:17) yang cocok dengan zaman Abraham;

(6) sering kali (31 kali) penulis memakai nama yang dipakai para patriarkh bagi Allah, yaitu Shaddai (Yang Mahakuasa); dan

(7) tidak ada petunjuk sama sekali kepada sejarah Israel atau hukum Musa sehingga memberi kesan tentang zaman pra-Musa (sebelum 1500 SM).

Ada tiga pandangan utama mengenai tanggal kitab ini ditulis. Kitab ini mungkin disusun

(1) selama zaman para leluhur (sekitar 2000 SM) tidak lama sesudah semua peristiwa ini terjadi dan mungkin ditulis oleh Ayub sendiri;

(2) selama zaman Salomo atau tidak lama sesudah itu (sekitar 950-900 SM), karena bentuk sastra dan gaya penulisannya mirip dengan kitab-kitab sastra hikmat masa itu; atau

(3) selama masa pembuangan (sekitar 586-538 SM), ketika umat Allah sedang bergumul mencari arti teologis dari bencana mereka.

Penulis yang tidak dikenal, jikalau bukan Ayub sendiri, pastilah memiliki sumber-sumber lisan atau tertulis yang terinci dari zaman Ayub, yang dipakainya di bawah dorongan dan ilham ilahi untuk menulis kitab ini sebagaimana adanya sekarang. Beberapa bagian dari kitab ini pasti telah diberikan melalui penyataan langsung dari Allah (mis. Ayb 1:6-2:10).

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
I.  Prolog Prosa: Krisisnya
    (Ayb 1:1-2:13)
    A. Ayub, Orang Benar yang Takut Akan Allah
       (Ayb 1:1-5)
    B. Percakapan Antara Tuhan Dengan Iblis, dan Berbagai Musibah
       yang Kemudian Menimpa Ayub
       (Ayb 1:6-2:10)
    C. Kunjungan Ketiga Sahabat Ayub
       (Ayb 2:11-13)
II. Dialog Antara Ayub dan Teman-temannya: Usaha Mencari Jawaban
    yang Masuk Akal
    (Ayb 3:1-31:40)
    A. Rangkaian Dialog Pertama: Kebenaran Allah
       (Ayb 3:1-14:22)
       1. Ayub Meratapi Hari Kelahirannya
          (Ayb 3:1-26)
       2. Tanggapan Elifas
          (Ayb 4:1-5:27)
       3. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 6:1-7:21)
       4. Tanggapan Bildad
          (Ayb 8:1-22)
       5. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 9:1-10:22)
       6. Tanggapan Zofar
          (Ayb 11:1-20)
       7. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 12:1-14:22)
    B. Rangkaian Dialog Kedua: Nasib Orang Fasik
       (Ayb 15:1-21:34)
       1. Tanggapan Elifas
          (Ayb 15:1-35)
       2. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 16:1-17:16)
       3. Tanggapan Bildad
          (Ayb 18:1-21)
       4. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 19:1-29)
       5. Tanggapan Zofar
          (Ayb 20:1-29)
       6. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 21:1-34)
    C. Rangkaian Dialog Ketiga: Sifat Berdosa Ayub
       (Ayb 22:1-31:40)
       1. Tanggapan Elifas
          (Ayb 22:1-30)
       2. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 23:1-24:25)
       3. Tanggapan Bildad
          (Ayb 25:1-6)
       4. Tanggapan Balik Ayub
          (Ayb 26:1-14)
       5. Rangkuman Terakhir Ayub Mengenai Pendapat Dasarnya
          (Ayb 27:1-31:40)
III.Berbagai Wejangan Elihu: Awal Pengertian
    (Ayb 32:1-37:24)
    A. Elihu Diperkenalkan
       (Ayb 32:1-6a)
    B. Wejangan Pertama: Ajaran Allah Kepada Manusia Melalui Penderitaan
       (Ayb 32:6-33:33)
    C. Wejangan Kedua: Keadilan Allah dan Kepongahan Ayub
       (Ayb 34:1-37)
    D. Wejangan Ketiga: Kejujuran Tidaklah Tanpa Keuntungan
       (Ayb 35:1-16)
    E. Wejangan Keempat: Kesemarakan Allah dan Ketidaktahuan Ayub
       (Ayb 36:1-37:24)
IV. Tuhan Menjawab Ayub: Penyataan Langsung
    (Ayb 38:1-42:6)
    A. Allah Menegur Ketidaktahuan Ayub
       (Ayb 38:1-39:35)
    B. Kerendahan Hati Ayub
       (Ayb 39:36-38)
    C. Allah Menentang Kecaman Ayub Terhadap Keadilan-Nya Dalam Memerintah
       Dunia (Ayb 40:1-41:25)
    D. Ayub Mengakui Keterbatasan Pengetahuannya Tentang Jalan-Jalan Allah
       (Ayb 42:1-6)
V.  Epilog Prosa: Krisis Berakhir
    (Ayb 42:7-17)
    A. Ayub Berdoa untuk Ketiga Temannya
       (Ayb 42:7-9)
    B. Berkat Dua Kali Lipat bagi Ayub
       (Ayb 42:10-17)

Tujuan
~~~~~~
Kitab Ayub menggumuli pertanyaan abadi, "Jikalau Allah itu adil dan penuh kasih, mengapa diizinkan-Nya orang yang sungguh-sungguh benar seperti Ayub (Ayb 1:1,18) menderita demikian hebat?" Ketika menggumuli soal ini, penulis mengemukakan kebenaran-kebenaran berikut.

(1) Selaku musuh Allah, Iblis menerima izin untuk menguji kesejatian iman seorang benar dengan menyiksa dia; tetapi kasih karunia Allah menang atas penderitaan karena oleh iman Ayub tetap kokoh dan tidak goyah, bahkan ketika kelihatannya tidak ada keuntungan jasmaniah atau duniawi untuk terus mengabdi kepada Allah.

(2) Allah digerakkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang terlalu luas sehingga tak dapat dipahami oleh pikiran manusia (Ayb 37:5); karena kita tidak melihat dengan kelapangan hati dan visi Yang Mahakuasa, maka kita memerlukan Allah menyatakan diri-Nya kepada kita.

(3) Landasan iman yang sesungguhnya tidak terletak dalam berkat-berkat Allah, dalam situasi-situasi pribadi atau jawaban-jawaban yang cerdik pandai, tetapi dalam penyataan Allah sendiri.

(4) Allah kadang-kadang mengizinkan Iblis menguji orang benar dengan kesengsaraan agar memurnikan iman dan kehidupan mereka, sebagaimana emas dimurnikan oleh api (Ayb 23:10; bd. 1Pet 1:6-7); ujian semacam itu mengakibatkan peningkatan integritas rohani dan kerendahan hati umat-Nya (Ayb 42:1-10).

(5) Sekalipun cara-cara Allah menghadapi kita kadang-kadang tampak suram dan kejam (sebagaimana dikira oleh Ayub sendiri), akhirnya Allah tampak dalam belas kasihan dan kemurahan yang penuh. (Ayb 42:7-17; bd. Yak 5:11).

Survai
~~~~~~
Terdapat lima bagian tertentu di dalam struktur kitab Ayub:

(1) Prolog (pasal 1-2; Ayb 1:1-2:13) yang melukiskan musibah Ayub dan penyebabnya;

(2) tiga rangkaian dialog di antara Ayub dan ketiga orang temannya, ketika mereka mencari jawaban-jawaban yang masuk akal untuk penderitaan Ayub (pasal 3-31; Ayb 3:1-31:40);

(3) empat monolog oleh Elihu, seorang yang lebih muda daripada Ayub dan ketiga temannya, yang berisi sekilas pengertian mengenai makna (sekalipun belum mengenai penyebab) penderitaan Ayub (pasal 32-37; Ayb 32:1-37:24);

(4) Allah sendiri, yang menegur ketidaktahuan dan keluhan Ayub serta mendengarkan tanggapan Ayub atas penyataan-Nya (pasal 38, 1-42, 6; Ayb 38:1-38; Ayb 1:1-42:17; Ayb 6:1-30);

(5) epilog (Ayb 42:7-17) yang mencatat pemulihan Ayub. Kitab Ayub seluruhnya ditulis dalam bentuk syair, kecuali tiga bagian:

    (a) prolog,

    (b) Ayb 32:1-6, dan

    (c) epilog.

Dalam pasal 1 (Ayb 1:1-22) Ayub diperkenalkan sebagai seorang benar yang takut akan Allah (Ayb 1:1,8) dan terkaya dari semua orang di sebelah Timur (Ayb 1:3). Keadaan hidupnya mendadak berubah oleh serangkaian musibah besar yang memusnahkan harta milik, anak-anak, dan kesehatannya (Ayb 1:13-22; Ayb 2:7-10). Ayub bingung sama sekali, karena tidak menyadari bahwa dirinya terlibat dalam pertentangan di antara Allah dan Iblis (Ayb 1:6-12; Ayb 2:1-6). Ketiga teman Ayub -- Elifas, Bildad, dan Zofar -- datang untuk menghibur Ayub, tetapi akhirnya berdebat dengannya mengenai penyebab terjadinya penderitaan itu. Mereka bersikeras bahwa karena Allah itu adil, penderitaan Ayub pasti merupakan hukuman atas dosa-dosa tersembunyi dan satu-satunya jalan keluar baginya adalah bertobat. Ayub menolak jawaban mereka, menegaskan ketidakbersalahannya dan mengaku ketidakmampuannya untuk memahami (pasal 3-31; Ayb 3:1-31:40).  Elihu mengemukakan sudut pandang yang lain, yaitu penderitaan Ayub menyangkut maksud penebusan Allah untuk lebih memurnikan Ayub (pasal 32-37; Ayb 32:1-37:24).

Pada akhirnya semua terdiam, termasuk Ayub, ketika Allah sendiri berbicara kepada Ayub mengenai hikmat dan kuasa-Nya selaku Pencipta. Ayub mengakui ketidaktahuan dan ketidakberartian dirinya dengan penuh penyesalan dan rendah hati (pasal 38-41; Ayb 38:1-41:25). Ketika Ayub bertobat dari berbantah dengan Yang Mahakuasa (Ayb 40:1-4,8; Ayb 42:5-6) dan berdoa bagi teman-temannya yang telah sangat melukai hatinya (Ayub 42:8,10), ia dibebaskan dari pencobaan berat itu dan dipulihkan dua kali lipat (Ayb 42:10); Ayub juga dibenarkan ketika Allah berkata bahwa Ayub telah "berkata benar tentang Aku" (Ayb 42:7). Kehidupan Ayub kemudian hari lebih diberkati daripada sebelum penderitaan itu (Ayb 42:12-17). Sekalipun Allah tidak pernah memberikan pemahaman filosofis kepada Ayub mengenai penyebab penderitaannya, pembaca memperoleh perspektif yang penting ini dari prolog.

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Tujuh ciri utama menandai kitab ini.

(1) Ayub, penduduk Arab utara, seorang bukan Israel yang benar dan takut akan Allah, mungkin  telah hidup sebelum keluarga perjanjian Israel ada (Ayb 1:1).

(2) Kitab ini menyajikan pembahasan terdalam yang pernah ditulis mengenai rahasia penderitaan. Sebagai puisi dramatik, drama dalam kitab ini berisi rasa kesedihan yang mengharukan dan dialog intelektual yang menggugah perasaan.

(3) Kitab ini menyingkapkan suatu dinamika penting yang beroperasi dalam setiap ujian berat yang dialami orang saleh: sementara Iblis berusaha untuk menghancurkan iman orang saleh, Allah bekerja untuk membuktikan iman itu dan memperdalamnya. Keteguhan Ayub dalam iman yang sejati memungkinkan maksud Allah menang atas niat Iblis (bd. Yak 5:11).

(4) Kitab ini memberikan sumbangan tak ternilai kepada seluruh penyataan alkitabiah tentang pokok-pokok penting seperti Allah, umat manusia, penciptaan, Iblis, dosa, kebenaran, penderitaan, keadilan, pertobatan, dan iman.

(5) Sebagian besar kitab ini mencatat penilaian teologis yang salah tentang penderitaan Ayub oleh teman-temannya. Mungkin cara berpikir mereka yang salah diulang begitu sering dalam kitab ini karena mencerminkan kesalahan yang umum terdapat antara umat Allah dan yang harus diperbaiki.

(6) Peranan Iblis sebagai "penuduh" orang benar ditunjukkan dengan lebih jelas dalam Ayub daripada di kitab PL lainnya. Dari 19 acuan kepada Iblis dalam PL, 14 kali di antaranya ada dalam kitab ini.

(7) Secara dramatis kitab Ayub mempertunjukkan prinsip alkitabiah bahwa orang percaya diubah oleh penyataan dan bukan informasi (Ayb 42:5-6).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Penebus yang diakui Ayub (Ayb 19:25-27), perantara yang didambakannya (Ayb 9:32-33), dan jawaban kepada semua pertanyaan dan keperluan yang mendalam, semuanya menemui penggenapannya di dalam Yesus Kristus. Yesus sepenuhnya manunggal dengan penderitaan manusia (bd. Ibr 4:15-16; Ibr 5:8) sebagai Penebus, perantara, hikmat, penyembuh, terang, dan hidup yang ditetapkan Allah. Roh nubuat mengenai kedatangan Kristus terungkap paling jelas dalam Ayb 19:25-27. Ayub dua kali disebutkan dalam PB:

(1) sebagai sebuah kutipan (Ayb 5:13 dalam 1Kor 3:19), dan

(2) sebagai acuan kepada ketabahan Ayub dalam penderitaan dan akibat yang penuh kemurahan dari tindakan Allah dalam hidupnya (Yak 5:11).

Kitab Ayub melukiskan dengan jelas kebenaran PB bahwa ketika orang percaya mengalami penganiayaan atau ujian penderitaan yang berat, mereka harus tetap teguh di dalam iman dan terus mempercayakan diri mereka kepada Dia yang menghakimi dengan adil, sama seperti yang dilakukan Yesus ketika Ia menderita (bd. 1Pet 2:23). Ayb 1:6-2:10 merupakan gambaran paling jelas mengenai musuh kita sebagaimana dinyatakan dalam 1Pet 5:8-9.

19. Kitab Mazmur

Penulis          : Daud dan orang lain
Tema             : Doa dan Pujian
Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM.

Latar Belakang
~~~~~~~~~~~~~~
Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik".

Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1-150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel.

Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti

(1) nama penulis (mis. Mazm 47:1-10, "Dari bani Korah"),

(2) bentuk mazmur (mis. Mazm 32:1-11, "nyanyian pengajaran" [bah. Inggris "maskil"] syair hasil renungan atau bertujuan mengajar),

(3) istilah-istilah musik (mis. Mazm 4:1-9, "Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi"),

(4) catatan liturgis (mis. Mazm 45:1-18, "Nyanyian kasih" [versi Inggris NIV -- nyanyian pernikahan]), dan

(5) catatan sejarah singkat (mis. Mazm 3:1-9, "Mazmur Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya").

Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM).

Garis Besar
~~~~~~~~~~~
       I.      Kitab 1 : Mazmur 1-41
                         (Mazm 1:1-41:14)
       II.     Kitab 2 : Mazmur 42-72
                         (Mazm 42:1-72:19)
       III.    Kitab 3 : Mazmur 73-89
                         (Mazm 73:1-89:53)
       IV.     Kitab 4 : Mazmur 90-106
                         (Mazm 90:1-106:48)
       V.      Kitab 5 : Mazmur 107-150
                         (Mazm 107:1-150:6)

Dua pengamatan patut diperhatikan mengenai garis besar di atas.
(1) Sejak dahulu kala ke-150 mazmur dibagi menjadi lima kitab ini, dan setiap kitab memiliki pengucapan berkatnya sendiri (ditunjuk oleh ayat dalam kurung di atas). Mazm 150 bukan hanya mazmur terakhir dan pengucapan berkat untuk Kitab ke-5, tetapi juga suatu lagu pujian bagi seluruh kitab Mazmur.

(2) Bagan berikut memberikan perspektif yang sangat membantu tentang kelima bagian kitab ini. Lihat TABEL 08003.

Tujuan
~~~~~~
Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.

(1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan

    (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;

    (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.

(2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.

(3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.

Survai
~~~~~~
Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.

Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).

(1) _Nyanyian Haleluya atau pujian_ : mazmur-mazmur ini membesarkan nama, kemegahan, kebaikan, kebesaran, dan keselamatan Allah (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 21:1-13; Mazm 33:1-34:22; Mazm 103:1-106:48; Mazm 111:1-113:9; Mazm 115:1-117:2; Mazm 135:1-21; Mazm 145:1-150:6).

(2) _Nyanyian Ucapan Syukur_ : Mazmur-mazmur ini mengakui pertolongan Allah dalam menyelamatkan dan membebaskan seseorang atau Israel selaku bangsa (mis. Mazm 18:1-50; Mazm 30:1-12; Mazm 34:1-22; Mazm 41:1-13; Mazm 66:1-20; Mazm 92:1-15; Mazm 100:1-5; Mazm 106:1-48; Mazm 116:1-19; Mazm 118:1-29; Mazm 124:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 136:1-26; Mazm 138:1-8).

(3) _Mazmur Doa dan Permohonan_ : Tercakup mazmur-mazmur ratapan dan permohonan kepada Allah, kerinduan akan Allah, dan syafaat bagi umat Allah (mis. Mazm 3:1-6:10; Mazm 13:1-6; Mazm 43:1-5; Mazm 54:1-7; Mazm 67:1-7; Mazm 69:1-70:5; Mazm 79:1-80:19; Mazm 85:1-86:17; Mazm 88:1-52; Mazm 90:1-17; Mazm 102:1-28; Mazm 141:1-143:12).

(4) _Mazmur Pengakuan Dosa_ : Berfokus pada pengakuan dosa (mis. Mazm 32:1-11; Mazm 38:1-22; Mazm 51:1-19; Mazm 130:1-8).

(5) _Nanyian Sejarah Kudus_ : Mengisahkan kembali urusan Allah dengan Israel sebagai bangsa (mis. Mazm 78:1-72; Mazm 105:1-106:48; Mazm 108:1-13; Mazm 114:1-8; Mazm 126:1-6; Mazm 137:1-9).

(6) _Mazmur Pemahkotaan Tuhan_ : Mazmur-mazmur ini dengan tegas menyatakan bahwa "Tuhan adalah Raja" (mis. Mazm 24:1-10; Mazm 47:1-9; Mazm 93:1-5; Mazm 96:1-99:1-99:9).

(7) _Nyanyian Liturgis_ : Mazmur-mazmur ini digubah untuk perayaan atau kebaktian khusus (mis. Mazm 15:1-5; Mazm 24:1-10; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 113:1-118:29; keenam mazmur terakhir ini dipergunakan dalam perayaan Paskah setiap tahun).

(8) _Mazmur Kepercayaan dan Pengabdian_ : Mazmur-mazmur ini mengungkapkan:

    (a) kepercayaan seseorang akan integritas Allah dan pertolongan kehadiran-Nya, dan

    (b) pengabdian hati kepada Allah (mis. Mazm 11:1-8; Mazm 16:1-11; Mazm 23:1-6; Mazm 27:1-14; Mazm 31:1-32:11; Mazm 40:1-17; Mazm 46:1-11; Mazm 56:1-13; Mazm 62:1-63:11; Mazm 91:1-16; Mazm 119:1-176; Mazm 130:1-131:3; Mazm 139:1-24).

(9) _Nyanyian Ziarah_ : Juga disebut "Nyanyian-nyanyian Zion" atau "Nyanyian-nyanyian Pendakian" yang dinyanyikan oleh para peziarah sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, Pentakosta, atau Pondok Daun setiap tahun (mis. Mazm 43:1-5; Mazm 46:1-11; Mazm 48:1-14; Mazm 76:1-12; Mazm 84:1-12; Mazm 87:1-7; Mazm 120:1-134:3).

(10) _Nyanyian Penciptaan_ : Mazmur-mazmur ini mengakui hasil perbuatan Allah di sorga dan di bumi (mis. Mazm 8:1-9; Mazm 19:1-14; Mazm 29:1-11; Mazm 33:1-22; Mazm 65:1-13; Mazm 104:1-35).

(11) _Mazmur-mazmur Hikmat dan Pendidikan_ : Mazmur-mazmur ini merenungkan cara-cara Allah dan mendidik kita mengenai kebenaran (mis. Mazm 1:1-6; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 73:1-28; Mazm 112:1-8; Mazm 119:1-176; Mazm 133:1-3).

(12) _Mazmur Kerajaan atau Mesias_ : Mazmur-mazmur ini melukiskan beberapa pengalaman Raja Daud atau Raja Salomo yang mempunyai makna nubuat dan yang akhirnya digenapi dalam kedatangan Mesias, Yesus Kristus (mis. Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-41:13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-69:36; Mazm 72:1-20; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 110:1-7; Mazm 118:1-29).

(13) _Mazmur Bernada Kutukan_ : Mazmur-mazmur ini mengundang kutukan atau hukuman Allah atas orang fasik (mis. Mazm 7:1-17; Mazm 35:1-28; Mazm 55:1-23; Mazm 58:1-11; Mazm 59:1-17; Mazm 69:1-36; Mazm 109:1-31; Mazm 137:1-9; Mazm 139:19-22).

Karena banyak orang Kristen bingung oleh mazmur-mazmur ini, perlu diperhatikan bahwa mazmur kutukan ini digubah selaku ungkapan semangat demi nama Allah, keadilan, dan kebenaran-Nya, dan dari kebencian kuat terhadap kejahatan dan bukan karena perasaan dendam yang picik. Pada hakikatnya mazmur-mazmur ini berseru kepada Allah agar meninggikan orang benar dan merendahkan orang fasik.

Ciri-ciri Khas
~~~~~~~~~~~~~~~
Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.

(1) Merupakan kitab terpanjang dalam Alkitab dan berisi pasal yang terpanjang (Mazm 119:1-176), yang terpendek (Mazm 117:1-2) dan ayat tengah (Mazm 118:8).

(2) Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani, kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.

(3) "_Haleluya_" (pujilah Tuhan), istilah Ibrani yang diakui secara universal di kalangan orang percaya, dipakai 28 kali dalam Alkitab, 24 di antaranya dalam kitab ini. Di dalam Mazm 150 pujian kepada Tuhan mencapai puncaknya dan menyampaikan pujian yang utuh dan sempurna kepada Tuhan.

(4) Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari gunung-gunung tertinggi, dan seruan-seruan keputusasaannya timbul dari lembah-lembah terdalam.

(5) Sekitar separuh mazmur mencakup doa iman di tengah kesengsaraan.

(6) Inilah kitab yang paling banyak dikutip di PB.

(7) Berisi banyak "pasal kesayangan" seperti pasal Mazm 1:1-6; Mazm 23:1-6; Mazm 24:1-10; Mazm 34:1-22; Mazm 37:1-40; Mazm 84:1-12; Mazm 91:1-16; Mazm 103:1-22; Mazm 119:1-176; Mazm 121:1-8; Mazm 139:1-24; dan Mazm 150:1-6.

(8) Mazmur 119 (Mazm 119:1-176) adalah unik dalam Alkitab karena

    (a) panjangnya (176 ayat),

    (b) kasihnya yang agung kepada Firman Allah, dan

    (c) susunan sastranya yang mencakup 22 stanza dengan masing-masing delapan ayat, dan setiap stanza mengawali setiap ayatnya dengan huruf yang sama, juga setiap stanza memakai huruf yang berturut-turut dari abjad Ibrani sebagai bantuan untuk mengingat (yaitu, suatu akrostik).

(9) Ciri sastranya yang paling menonjol adalah gaya syair yang disebut paralelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan irama sajak atau matra; ciri khas ini menjadikan beritanya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lain tanpa terlalu banyak kesulitan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada

(1) Yesus selaku nabi, imam, dan raja;

(2) kedua kedatangan-Nya;

(3) kedudukan sebagai Anak dan sifat-Nya;

(4) penderitaan dan kematian-Nya yang mendamaikan; dan

(5) kebangkitan-Nya. Ringkasnya, Mazmur termasuk kitab PL dengan nubuat paling terinci tentang Kristus dan tertanam sangat dalam di seluruh amanat para penulis PB.

20. Kitab Amsal